BorneoFlash.com, BALIKPAPAN – Bank Indonesia Cabang Balikpapan, bersama Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan, terus berupaya menjaga ketahanan pangan sedini mungkin, agar tidak mengalami lonjakan harga.
Inilah yang disampaikan Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Cabang Balikpapan, Robi Ariadi kepada media di Balai Kota, pada hari Rabu (4/9/2024).
Lanjut Robi menyampaikan pasokan bahan pangan Kota Balikpapan berasal dari luar daerah. Pemkot Balikpapan bersama pihak swasta sangat konsen menyiapkan bahan pokok untuk Kota Balikpapan, dengan cara bekerja sama dengan Sulsel untuk pasokan beras. Ini sebagai salah satu upaya Pemkot Balikpapan menjaga ketahanan pangan di Kota Balikpapan.
Adanya lonjakan penduduk akibat adanya Ibu Kota Negara (IKN) berdampak pada meningkatnya kebutuhan bahan pangan di Kota Balikpapan.
Robi berharap semua perangkat dapat dapat mengoptimalkan ketahanan pangan di Kota Balikpapan. Hal ini terbukti dengan terjadinya deflasi di Kota Balikpapan sejak bulan Juli dan Agustus 2024. Di bulan Agustus 2024, Kota Balikpapan mencapai 0,20 persen sedangkan target tahun ini 2,5-1.
“Untuk Kaltim yoy 2,3 persen saya pikir itu dalam ring target kita dan balikpapan 2,26 persen masih dalam ring target kita. Saya optimis untuk tahun 2024 baik di wilayah Kaltim dan Balikpapan di posisi 2,5-1,” terangnya. “Ini buat kami surprise,” ungkapnya.
Mengingat Pemerintah Kota Balikpapan maupun Kaltim sangat fokus mengenai penyediaan bahan pokok dan kecukupan pasokan bahan pangan. “Sudah cukup bagus untuk Kaltim dan Balikpapan,” imbuhnya.
Disamping itu juga, Sesuai dengan tagline Balikpapan yakni Mahdinatul Iman, Bank Indonesia Cabang Balikpapan ingin mengembagkan bahan pokok makanan halal di Kota Balikpapan. “Kalau kami mempunyai tagline makanan bersih dan sehat,” katanya.
Robi juga berharap pemerintah kota terus meningkatkan pembayaran non tunai baik retribusi maupun pajak. “Ini baik untuk kedepan karena bisa menambah PAD di Kota Balikpapan,” terangnya.
Sementara itu, Staf Ahli Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Balikpapan Neny Dwi Winahyu menyambut baik kolaborasi dan sinergi yang saat ini telah berjalan khususnya dalam rangka pengendalian inflasi di Kota Balikpapan.
“Bank Indonesia Cabang Balikpapan telah menyampaikan program-program bagaimana membentuk ekosistem perekonomian terutama dalam ketersediaan bahan pangan di Kota Balikpapan,” ujarnya.
Termasuk cara menyajikan produk makanan yang bersih dan sehat dari hulu ke hilir, karena penyajian makanan yang bersih dan sehat ini sangat diperlukan untuk diri kita dalam mengkonsumsi pangan. “Dimana penempatan makanan yang bersih dan sehat,” sebutnya.
Selain itu juga menggalakkan program penggunaan uang non tunai, yang perlu ditingkatkan khususnya kesadaran masyarakat. Apalagi saat ini secara infrastruktur pemerintah kota balikpapan, sudah siap dengan memiliki jaringan internet gratis di beberapa wilayah yang nantinya akan difokuskan di pasar. “Ada istilah baru yang coba kita bangun yaitu pasar siap Qris,” ujarnya.
Nanti dari pertemuan ini akan ada tindak lanjut dengan melakukan FGD bersama stakeholder pemerintah kota balikpapan dengan bank Indonesia untuk mematangkan konsep ini.