Benny juga mengatakan dalam teknik Artificial Mangrove Tide, dapat melakukan upaya konservasi air melalui pemanfaatan air tadah hujan (Rain Water Harvesting), dan memudahkan perawatan dan monitoring serta pengendalian hama.
“Dengan demikian, tingkat keberhasilan pembibitan mangrove dapat ditingkatkan, serta dapat menghilangkan potensi biological hazard seperti ular, buaya pesisir dan anjing liar,” ucap Benny menjelaskan.
Menurutnya, PEP Bunyu Field melaksanakan kegiatan penanaman mangrove secara rutin untuk melestarikan kawasan konservasi mangrove di wilayah kerja PEP Bunyu, khususnya zona mangrove di area terbuka dengan substrat berpasir dan sedikit berlumpur, serta berhadapan langsung dengan laut.
Hari Mangrove Sedunia diperingati setiap tanggal 26 Juli. Tahun ini, Bunyu Field melaksanakan kegiatan penanaman mangrove pada tanggal 3 Agustus 2024. Jenis mangrove yang ditanam adalah Mangrove Api-api (avicennia alba) yang memiliki morfologi yang kuat dan dapat bertahan hidup di substrat berpasir dan terkena arus besar.
Sementara itu, Bupati Bulungan Syarwani menyampaikan dukungan dan harapan terhadap kegiatan sinergi PEP Bunyu Field bersama pemerintah daerah dalam memastikan pembangunan hijau yang berkelanjutan ini. “Mari kita jaga ekosistem Pulau Bunyu yang kita cintai ini agar menjadi warisan terbaik bagi anak cucu kita di masa mendatang,” ujarnya.
Selain penanaman pohon, PEP Bunyu Field berkomitmen menjalankan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan, atau Corporate Social Responsibility (CSR), yang mendukung pengembangan dan kemandirian masyarakat selaras dengan pencapaian Tujuan-Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs), yaitu Tujuan 13 tentang Penanganan Perubahan Iklim dan Tujuan 14 tentang Menjaga Ekosistem Laut. (*)