Harta Karun Wonoboyo: Penemuan Emas 16 Kg yang Menguak Kekayaan Jawa Kuno

oleh -
Penulis: Wahyuddin Nurhidayat
Editor: Ardiansyah
Foto: Ilustrasi Petani (Dok. Freepik)
Foto: Ilustrasi Petani (Dok. Freepik)

BorneoFlash.com, KLATEN – Selama lebih dari seminggu, Cipto Suwarno sibuk menggali sawahnya di Desa Wanoboyo, Klaten, Jawa Tengah. Dengan cangkul berukuran sedang, ia menggarap tanah dari pagi hingga malam, berupaya mengembalikan aliran air irigasi yang terganggu akibat proyek di sekitar sawahnya.

 

Pada Rabu, 17 Oktober 1990, saat menggali hingga kedalaman 2,5 meter, cangkulnya mengenai benda keras yang ternyata adalah guci keramik berbalut emas.

 

Suwarno menemukan harta karun seberat 16 kg emas yang mencakup berbagai benda, seperti bokor, gayung, cincin, dan koin emas bertuliskan “Saragi Diah Bunga.”

 

Temuan ini dikenal sebagai Harta Karun Wonoboyo, yang berasal dari akhir abad ke-9 hingga pertengahan abad ke-10, menunjukkan pentingnya emas dalam kehidupan masyarakat Jawa kuno.

 

Dulu, emas mudah diperoleh dan digunakan secara luas oleh masyarakat Jawa, terutama para bangsawan Majapahit dan Daha, seperti yang dicatat dalam naskah Desawarnana dan Nagarakretagama.

 

Emas juga digunakan dalam perdagangan, meski lebih umum untuk transaksi besar seperti jual-beli tanah.

 

Meski emas tidak berasal dari Jawa, masyarakat mengimpor emas dari Sumatera dan India. Seiring waktu, kebiasaan menggunakan emas berlanjut, dan harta karun seperti yang ditemukan di Wonoboyo kini menjadi bagian penting dari warisan budaya yang disimpan di Museum Nasional, Jakarta. (*)

Simak berita dan artikel BorneoFlash lainnya di  Google News

banner 700x135

No More Posts Available.

No more pages to load.