Sementara itu, Kepala Departemen Formalitas dan Komunikasi SKK Migas Perwakilan Kalimantan dan Sulawesi (SKK Migas Kalsul), Wisnu Wardhana, menyampaikan bahwa program pelatihan dan sertifikasi ini merupakan komitmen industri hulu migas dalam merealisasikan Nota Kesepakatan dengan Pemkab Kutai Kartanegara sebelumnya dalam bersinergi mengembangkan SDM lokal. Wisnu menambahkan, program ini menjadi bukti nyata kehadiran dan kebermanfaatan industri hulu migas di tengah masyarakat.
“Kami berharap, berbekal ilmu dan manfaat dari pelatihan dan sertifikasi ini, para peserta mendapatkan skill dan sertifikat keahlian, serta berkesempatan untuk bekerja yang lebih luas dimanapun,” ujarnya.
Program pelatihan dan sertifikasi dirintis sejak tahun lalu. Salah seorang peserta angkatan tahun 2023, Thalia Winda, mengaku sangat terkesan dan mendapatkan manfaat dari program ini.
“Pelatihan dan sertifikasi ini memudahkan saya dalam mendapatkan pekerjaan karena saya memiliki lisensi nasional. Pelatihan yang diberikan juga memberikan pembelajaran seperti penanggulangan dan mitigasi dini dalam lingkungan kerja migas,” ungkap Thalia yang saat ini telah bekerja di PT Kilang Pertamina Internasional di Balikpapan.
Dalam kesempatan terpisah, Manager Communication Relations & CID PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) Dony Indrawan menjelaskan komitmen PHI dan anak perusahaan serta afiliasinya untuk mendukung pengembangan ekonomi dan kemandirian masyarakat melalui berbagai program CSR dan Tanggung Jawab sosial dan Lingkungan (TJSL).
“Sebagai induk usaha, kami terus mengembangkan program-program yang inovatif dan mampu mendukung kemandirian masyarakat dan generasi muda dalam berbagai bidang, seperti pendidikan, ekonomi, kesehatan, dan lingkungan,” ujar Dony.
Dony menambahkan bahwa Perusahaan terus mencari dan menerapkan inovasi sosial dan lingkungan dalam program-program TJSL sehingga diharapkan mampu memberikan dampak yang signifikan dan berkelanjutan bagi perusahaan, masyarakat, pemerintah, dan seluruh pemangku kepentingan. (*)