BorneoFlash.com, BALIKPAPAN – Secara serentak di seluruh Indonesia, Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio mulai dilaksanakan pada tanggal 23 Juli 2024.
Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan, Drg Ahmad Jais berharap para orang tua yang mempunyai anak berusia 0-7 tahun dapat mendatangi pos polio di wilayah masing-masing, karena imunisasi ini sangat penting bagi kesehatan anak dan tidak dipungut biaya atau gratis.
Pos pin akan dibuka di seluruh Kelurahan Se Kota Balikpapan. Diperkirakan akan ada 20 pos pin dalam satu kelurahan. “Entah nanti ditaruh di puskesmas, di sekolah atau paud tergantung kesepakatan pihak kelurahan dan puskesmas,” terangnya.
Pelaksanaan PIN Polio di Kota Balikpapan akan dibuka secara langsung oleh Wali Kota Balikpapan H. Rahmad Mas’ud, yang terpusat di Posyandu Kelurahan Damai Kecamatan Balikpapan Selatan.
“Sasaran disitu ada 400 anak usia 0-7 tahun. Sasaran keseluruhan di wilayah Kota Balikpapan diperkirakan sebanyak 93 ribu anak, yang akan dilaksanakan pada tanggal 23-30 Juli 2024, ditambah sweeping selama lima hari,” ucapnya.
Seperti diketahui bahwa sebenarnya polio ini dinyatakan hilang, semenjak WHO mengumumkan Indonesia dinyatakan bebas dari polio pada tahun 2014.
Lanjut Jais menjelaskan pada bulan Oktober 2022, ditemukan tiga kasus polio di Aceh, kemudian menyebar ke Kabupaten/Kota terutama di Papua dan dikhawatirkan akan terus menyebar, sehingga pemerintah mengeluarkan kebijakan, untuk melaksanakan kembali PIN Polio sebagai antisipasi supaya balita tidak mudah terkena penyakit polio.
“Alhamdulillah, di Balikpapan belum ada balita dinyatakan positif polio, tetapi kita antisipasi karena kalau balita sudah terkena polio akan cacat seumur hidup dan kalau menyerang otot pernapasan akan menyebabkan kematian,” ujar Jais.
Pelaksanaan kegiatan ini melibatkan petugas kesehatan dibantu dengan tenaga kader yang sudah dilatih sebelumnya, karena terdapat prosedur khusus dalam pemberian imunisasi polio dalam bentuk tetes ini. Yang mana para petugas nanti menggunakan Alat Pelindung Diri (APD), terutama masker dan sarung tangan dalam pemberian imunisasi polio tetes ini.
Nantinya pemberian imunisasi polio tetes ini dilakukan sebanyak dua kali. Jarak pemberian dosis pertama ke pemberian dosis kedua berjarak dua minggu. Usai melakukan imunisasi polio tetes ini akan diberikan kartu vaksin polio atau akan dicatat pada buku KIA bagi yang mempunyai ini.
“Kita belajar Pandemi polio yang pernah terjadi di beberapa negara industri, yang mana ribuan anak secara bersamaan terkena polio. Kita belajar dari itu, sehingga diantisipasi. Bagi anak yang beresiko dapat diberikan perlindungan melalui vaksin polio dua dosis dengan cara tetes,” ucapnya.
Jais mengimbau kepada masyarakat Balikpapan, supaya mendukung mensukseskan PIN Polio, dalam rangka menyiapkan generasi ke depan agar tidak terkena penyakit polio, yang bisa menyebabkan kelumpuhan seumur hidup dan kematian.