Pekan Depan Puncak Perayaan Koperasi di Pentacity Mall

oleh -
Penulis: Niken Sulastri
Editor: Ardiansyah
Kepala DKUMKMP Kota Balikpapan, Heruressandy Setia Kusuma. Foto: BorneoFlash/Niken Sulastri
Kepala DKUMKMP Kota Balikpapan, Heruressandy Setia Kusuma. Foto: BorneoFlash/Niken Sulastri

BorneoFlash.com, BALIKPAPAN – Dinas Koperasi UMKM dan Perindustrian (DKUMKMP) Kota Balikpapan, akan menggelar puncak peringatan Hari Koperasi pada tanggal 26-28 Juli 2024 di Pentacity Mall.

 

“Pada perayaan Hari Koperasi akan ada perlombaan yang bekerja sama dengan Pentacity Mall ,” jelas Kepala DKUMKMP Kota Balikpapan, Heruressandy Setia Kusuma.

 

Sesuai dengan tema yang diusung yakni koperasi sebagai ekosistem untuk konsolidasi, akselerasi dan eskalasi ekonomi mikro dan kecil, diharapkan bisa membawa koperasi di Kota Balikpapan, untuk bisa menuju perubahan dan percepatan ke arah digitalisasi dan ke arah menuju koperasi yang sehat.

 

Heru menyebutkan koperasi yang sehat terdapat empat indikator yakni, tata kelola koperasi, problem resiko, manajemen keuangan serta permodalan. “Alhamdulillah sebagian besar yang kami nilai ada 26 koperasi di Balikpapan, enam koperasi sudah masuk dalam kategori sehat yang lain masih cukup,” katanya.

 

Ini menjadi tugas pemerintah, untuk terus mengembangkan eksistensi kesehatan koperasi, untuk menuju percepatan arah perekonomian kota ataupun negara kedepannya. 

 

Saat ini koperasi di Kota Balikpapan berjumlah 587 koperasi sedangkan koperasi yang aktif sebanyak 440 koperasi. Sedangkan koperasi yang melakukan Rapat Anggota Tahunan (RAT) sebanyak 70 koperasi.

 

“Kami sedang melakukan pemutakhiran kepada 440 koperasi yang aktif. Insyaallah diakhir Juli akan ketahuan angkanya yang pasti koperasi masih aktif, eksistensi masih ada dan sudah melaksanakan aturan undang-undang koperasi terlihat nanti,” jelasnya.

 

Ketika data pemutakhiran Koperasi ini telah dilakukan, maka pihaknya akan melakukan pelaporan atau peneguran kepada koperasi yang belum aktif tersebut dan melaporkan kepada Pemerintah Provinsi dan Kementerian Koperasi.

 

Heru sapaan karibnya mengatakan bahwa yang menjadi kendala koperasi yang belum aktif adalah tidak melakukan RAT, pengurus tidak kompak serta tidak pernah melaporkan keberadaan. “Ini menjadi PR kita. Jadi koperasi yang sekarang harus pakai sistem untuk kerjanya supaya bisa lebih cepat lagi kedepannya,” paparnya.

Baca Juga :  Tanggapi Surat Edaran Bupati Terkait Distribusi BBM, DPRD Kubar Gelar Hearing

 

DKUMKMP menggunakan digitalisasi dalam tata kelola, manajemen keuangan maupun profil resiko. Yang mana digitalisasi ini bukan hanya pengurus saja yang mengetahui tetapi anggota juga harus mengetahui. 

 

“Kebanyakan anggota itu tidak tau karena tidak datang pada rapat anggota tahunan. Sistem itu yang akan menjawab, sehingga pengurus dapat terbantukan. Koperasi dapat terpantau dan bisa di cek melalui website kami tanpa harus datang ke kantor. Ini sudah mulai diterapkan sejak tahun 2023 sebanyak 10 koperasi,” pungkasnya.

Simak berita dan artikel BorneoFlash lainnya di  Google News

banner 700x135

No More Posts Available.

No more pages to load.