Finalisasi Dokumen VLR, Perwujudan IKN Sebagai Kota Cerdas, Hijau dan Berkelanjutan

oleh -
Editor: Ardiansyah
Kepala Otorita IKN Bambang Susantono, saat mengikuti konsultasi publik di Balai Desa Argomulyo PPU, pada Selasa (14/05/2024). Foto: HO/Humas OIKN
Kepala Otorita IKN Bambang Susantono, saat mengikuti konsultasi publik di Balai Desa Argomulyo PPU, pada Selasa (14/05/2024). Foto: HO/Humas OIKN

Sejumlah manfaat-manfaat terkait disusunnya VLR SDGs IKN juga diutarakan Bambang, antara lain: VLR menerjemahkan SDGs menjadi solusi konkret ; VLR melibatkan seluruh pemangku kepentingan secara transparan dan partisipatif ; VLR memupuk dialog dengan realitas wilayah di tingkat internasional dan membantu menjadi bagian dari gerakan global untuk melokalkan SDGs ; VLR merupakan titik awal untuk proses pemantauan lokal untuk SDGs ; VLR memperkenalkan potensi dan kemajuan daerah ke kancah internasional (Ajang Promosi Daerah) dan VLR membuka peluang kemitraan baru di level global.

 

“Dengan demikian, penyusunan VLR diharapkan dapat meningkatkan inisiatif lokal dalam pelaksanaan SDGs, terutama dalam menyelesaikan gap yang masih ada, dan mempermudah implementasi program yang berkelanjutan” kata Bambang Susantono.

 

Sementara itu Gita Shabarwal selaku Kepala Perwakilan PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) untuk Indonesia mengemukakan, dirinya menyoroti tiga aspek yang ada dalam VLR yang dibuat oleh Otorita IKN.

 

“Pertama, Ibu Kota Nusantara diharapkan dapat mengurangi kemiskinan, meningkatkan akses terhadap layanan dasar, dan mendorong investasi infrastruktur di seluruh kabupaten. Kedua, Nusantara bertujuan untuk menjadi “kota hutan lestari” dengan 65% hutan tropis dipulihkan di wilayah ibu kota dan Ketiga, VLR merekomendasikan untuk memperkuat kesetaraan gender sambil memprioritaskan inklusi sosial untuk memastikan perempuan, penyandang disabilitas, generasi muda dan lansia mendapatkan manfaat dari program pembangunan, termasuk kota ramah anak,” kata Gita Shabarwal.

 

Gita Shabarwal juga menyebut, ada 13 Badan PBB termasuk ESCAP, UNDP, UNIDO, UNHABITAT, dan UNICEF akan terus menggunakan keahlian mereka untuk mendukung transformasi hijau di Ibu Kota Nusantara.

 

Diani Sadiawati, Staf Khusus Bidang Pembangunan Berkelanjutan Otorita IKN menjelaskan peran VLR SDGs IKN Tahun 2024 dan relevansinya dengan kehidupan masyarakat lokal yang akan menghuni IKN nantinya.

Baca Juga :  Erick: Cita-Cita Lama yang Sudah Lama Ditunggu

 

“Dokumen ini menjadi peta jalan komitmen awal Otorita IKN untuk menjaga kelestarian alam, memberdayakan masyarakat, dan biodiversitas. Oleh karena itu, masukan dan konfirmasi akan data dan informasi dari stakeholder dan masyarakat lokal sangat penting untuk membentuk dokumen VLR yang sempurna dan menjadi aksi jalan yang tepat sasaran,” ucap Diani.

Kepala Perwakilan PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) untuk Indonesia, Gita Shabarwal. Foto: HO/Humas OIKN
Kepala Perwakilan PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) untuk Indonesia, Gita Shabarwal. Foto: HO/Humas OIKN

Draft final VLR SDGs IKN sebelumnya telah selesai disusun dengan dukungan dari UNESCAP, ADB dan UNDP dan dibantu oleh konsultan dari SDGs Center Universitas Padjadjaran dan Universitas Mulawarman.

 

Dokumen ini tidak hanya mewakili sebuah langkah menuju tujuan ambisius Indonesia untuk membangun kota berkelanjutan pada tahun 2045, namun juga sebuah lompatan dalam perjalanan untuk mengintegrasikan Nusantara ke dalam upaya global untuk mencapai SDGs yang digariskan dalam Agenda 2030. (*/Biro SDM dan Humas OIKN)

Simak berita dan artikel BorneoFlash lainnya di  Google News

Jangan ketinggalan berita terbaru! Follow Instagram  dan subscribe channel YouTube BorneoFlash Sekarang

No More Posts Available.

No more pages to load.