Dalam keberangkatan ini, dirinya tidak ada persiapan secara khusus hanya rajin berolahraga. “Saya dengar cerita dari teman, yang penting fisik dan stamina kuat,” sebutnya.
Dikesempatan yang sama, seorang jamaah haji tertua di kloter pertama berusia 79 tahun bernama Robaya binti Ateng mengatakan keberangkatan harusnya dua tahun lalu, karena adanya Pandemi Covid 19, sehingga tertunda menjadi tahun ini.
“Saya sudah mendaftar haji sejak 12 tahun. Saya senang dan gembira bisa berangkat haji, pokoknya top dan top,” ungkapnya dengan riang.

Dirinya menjadi jamaah haji dengan usia tertua pada kloter ini. Hal itu tidak membuat dirinya patah semangat, justru memotivasi agar bisa memanjatkan doa di tanah suci Mekkah. Meskipun harus dibantu tongkat untuk berjalan. “Saya sudah bawa bekal obat-obatan, vitamin yang selalu rajin diminum sebagai persiapan dalam menjalankan ibadah haji,” ungkapnya.
Saat ini dirinya berangkat haji dengan anak dan berharap untuk bisa diberikan kesehatan dan bisa kembali lagi ke tanah suci Mekkah dan tentunya menjadi haji mabrur.