Ia pun mengapresiasi kepada Bank Indonesia Cabang Kota Balikpapan, yang terus menggerakkan Program Matilda yang mengajak wanita untuk menanam cabai sehingga program ini bisa bersinergi.
Disamping itu, TP PKK juga mempunyai gerakan serentak menanam sayur yang sudah berjalan selama dua tahun. “Kami lombakan di wilayah masing-masing. Perumahan yang kita kunjungi, setelah adanya gerakan menanam sayur memilih menanam sayur mayur dan buah, tidak lagi menanam tumbuhan seperti bunga,” ungkapnya.
Sebenarnya menanam cabai ini sudah dilakukan sejak tahun 2018, jadi bukan hal yang baru di Kota Balikpapan tetapi sudah dilakukan setiap waktu. “Semoga kota-kota lain bisa mengikuti. Semoga saja ini bisa diimplementasikan.Ini dapat bermanfaat bagi keluarga sehingga asupan keluarga menjadi baik dan menghindari anak-anak kita dari stunting,” terangnya.
Nurlena pun berharap program ini tidak berhenti sampai disini, menjadi gerakan yang masif dan meluas sehingga menanam cabai menjadi bagian budaya bagi keluarga di kota Balikpapan.

“Gerakan ini bisa diimplementasikan setiap waktu sehingga kita bisa menekan Inflasi dan kehidupan bisa lebih sejahtera ekonomis,” ujar wanita yang baru saja menerima gelar kehormatan dari Keraton Surakarta.
Gerakan menanam cabai serentak dilakukan di Jalan Dandito RT 22 Kelurahan Lamaru Kecamatan Balikpapan Timur, tepatnya di area masuk pantai Lamaru. Ketua TP PKK Kota Balikpapan bersama Wali Kota dan organisasi Forkopimda serta perwakilan Forkopimda melakukan penanaman cabai dan memanen cabai. Serta, memanen kangkung bersama.