Dari hasil skrining tersebut, kasus HIV populasi terpecah sehingga bermacam-macam, ada yang disebabkan seks antar laki -laki, pekerja seks, ada yang waria transgender dan lainnya.
“Paling dominan untuk di Balikpapan itu sama dengan nasional. Jadi populasi kuncinya di Balikpapan dari laki,” ungkapnya.
Berdasarkan rekapan data, resiko penyebaran HIV untuk ditingkat Kecamatan di Balikpapan berada di Kecamatan Balikpapan Kota.
Oleh karena itu, Dinas Kesehatan Kota Balikpapan terus melakukan upaya untuk menemukan kasus sebanyak-banyaknya, sehingga dapat dilakukan pengobatan dan memutus rantai penularan.
Pihaknya terus menggencarkan testing dan memperbanyak membuka pengobatan, bisa berobat di Puskesmas, rumah sakit swasta dan negeri. “Jadi ketemu positif langsung kami lakukan penanganan sama dengan penggunaan alat kontrasepsi sebagai langkah pencegahan,” terangnya.
Berdasarkan data, Ia pun menjelaskan dari kasus positif HIV tersebut, pasien yang meninggal sekitar 27-28 orang. Namun tidak seluruhnya berasal dari 317 kasus, karena pasien meninggal itu terdapat pasien lama.