Kembali Soroti Putusan MK, Aliansi GERAM Suarakan Kegelisahan melalui Panggung Rakyat  

oleh -
Penulis: Redaksi
Editor: Ardiansyah
Aliansi Gerakan Rakyat Melawan (GERAM) Mahasiswa yang terdiri dari pemuda dan masyarakat Kaltim Gelar seruan aksi yang dilakukan di Flyover Air Hitam, Jalan Juanda, Kota Samarinda pada, Jumat (22/12/2023) malam. Foto: BorneoFlash.com/Ist.
Aliansi Gerakan Rakyat Melawan (GERAM) Mahasiswa yang terdiri dari pemuda dan masyarakat Kaltim Gelar seruan aksi yang dilakukan di Flyover Air Hitam, Jalan Juanda, Kota Samarinda pada, Jumat (22/12/2023) malam. Foto: BorneoFlash.com/Ist.

Founder Forum Milenial Nusantara, Husain Firdaus juga meneriakkan keterwakilan pemuda di kontestasi pemilu, yakni Gibran Rakabuming.

 

Menurutnya, Gibran bukan representatif anak muda melainkan adalah utusan dari Presiden Republik Indonesia. 

 

“Kami menilai, Gibran menggunakan cara-cara yang mengecewakan pemuda, dan bagaimana kekuasaan kehakiman ini diperas untuk membenarkan keinginan politik,” katanya. 

 

Dengan melihat posisi MK sebagai penegak hukum di Pemilu 2024, Husain mengatakan kondisi itu terbilang sangat mengkhawatirkan. 

 

Sehingga, Aliansi GERAM dengan tegas menolak putusan dari Mahkamah Konstitusi Nomor 90/PUU-XXI/2023. 

 

“Karena telah mengganggu rasionalitas publik, inkonsisten secara prinsipil pada putusan-putusan sebelumnya, dan cenderung kental dengan konflik kepentingan keluarga presiden Jokowi,” ucapnya. 

Aliansi Gerakan Rakyat Melawan (GERAM) Mahasiswa yang terdiri dari pemuda dan masyarakat Kaltim Gelar seruan aksi yang dilakukan di Flyover Air Hitam, Jalan Juanda, Kota Samarinda pada, Jumat (22/12/2023) malam. Foto: BorneoFlash.com/Ist.
Aliansi Gerakan Rakyat Melawan (GERAM) Mahasiswa yang terdiri dari pemuda dan masyarakat Kaltim Gelar seruan aksi yang dilakukan di Flyover Air Hitam, Jalan Juanda, Kota Samarinda pada, Jumat (22/12/2023) malam. Foto: BorneoFlash.com/Ist.

Politik dinasti yang hadir karena pembajakan konstitusi, dianggap akan membunuh harapan jutaan pemuda dan anak-anak Indonesia yang bermimpi akan cerahnya masa depan. 

 

Politik dinasti, juga dianggap sebagai ancaman bagi setiap anak-anak miskin yang bermimpi menjadi pemimpin. 

 

“Politik dinasti merupakan ancaman bagi setiap keluarga tidak sejahtera yang berharap anaknya bisa jadi penguasa, serta politik dinasti adalah ancaman bagi setiap kita yang bukan berdarah biru dan merintis jalan sendiri untuk berkarya bagi baiknya kondisi negeri,” ucap Husain mengakhiri orasi.

Simak berita dan artikel BorneoFlash lainnya di  Google News

Jangan ketinggalan berita terbaru! Follow Instagram  dan subscribe channel YouTube BorneoFlash Sekarang

banner 700x135

No More Posts Available.

No more pages to load.