BorneoFlash.com, GAZA – Tampak kursi rusak berdiri di tengah puing-puing di sekolah Shadia Abu Ghazaleh, setelah serangan Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Jabalia, Jalur Gaza utara, pada 15 Desember 2023.
Pasukan Israel menyerang sekolah yang jadi lokasi pengungsian di Jabalia, Gaza utara dan mereka menembaki pengungsi tanpa pandang bulu.
Pengakuan salah seorang pengungsi Yousef Khalil, mengatakan tentara Israel memasuki sekolah saat para pengungsi sedang tertidur.
Atas kejadian keji tersebut, sedikitnya sembilan orang termasuk anak-anak tewas dalam kejadian itu, dilansir BorneoFlash.com dari Reuters via Detik.
Menurut Khalil, dia berlindung bersama keluarganya pada awal Desember di sekolah Shadia, di kamp pengungsi Jabalia di Gaza utara di mana beberapa pertempuran paling intens baru-baru ini terjadi.
Jabalia berada di bagian wilayah yang Israel perintahkan untuk ditinggalkan oleh warga sipil sejak Oktober.
Insiden tersebut, yang katanya terjadi selama serangan tentara Israel di Jabalia, berakhir dengan orang-orang yang selamat ditahan atau melarikan diri.
Israel telah menghadapi kritik internasional yang luas atas jumlah korban tewas akibat pemboman udara dan artileri di Gaza dalam perang yang dimulai pada bulan Oktober.
Mengutip bank data Al Jazeera, jumlah korban terbaru per 18 Desember 2023, berjumlah 19.453 jiwa. Jumlah ini termasuk 7.729 perempuan dan 5.153 anak-anak.