Koordinator Kemitraan, Promosi dan Edukasi AGRI, Achsan menyampaikan jika sengaja mengajak seluruh pihak yang terlibat selain dari Pemerintahan/Lembaga juga dari UMKM itu sendiri.
“Dalam proses produksi mereka, tentunya memerlukan gula sebagai bahan baku utama maupun pendukung. Kami ingin mendengar secara langsung kondisi yang terjadi di lapangan saat ini, baik dari para pelaku usaha industri mamin maupun dari para pemegang regulasi, supaya informasi yang kami dapatkan dapat berimbang,” terangnya.
Adapun UMKM yang dikunjungi selama 2 hari pada kegiatan tersebut bervariasi mulai dari makanan dan minuman tradisional sampai pada kue-kue penganan yang kekinian yaitu Fajar Bakery, Wedang Dayak, Dapur Rabbani, Gulung Jenebora, Cakesalakilo dan Risky Sirup Banjar.
Semua UMKM baik UMKM yang dikunjungi maupun UMKM yang hadir pada acara “AGRI NGOBROL BARENG” berharap dapat merasakan manfaat dari GKR, agar UMKM di Balikpapan juga bisa semakin berdaya saing dan berkembang, sehingga harapannya dapat naik kelas dari industri mikro menjadi industri kecil dan selanjutnya naik menjadi industri menengah bahkan besar.
Tentunya ada banyak pekerjaan rumah yang harus dipikirkan bersama-sama tidak hanya bagi AGRI juga dengan kementerian atau lembaga yang berkaitan. Berharap dalam waktu dekat dapat diidentifikasi bersama solusi tercepat dan terbaik bagi UMKM Kota Balikpapan,

Kegiatan AGRI NGOBROL BARENG dihadiri beberapa Instansi terkait diantaranya Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi UKM Provinsi Kalimantan Timur, Dinas Perdagangan Kota Balikpapan, Dinas Koperasi UMKM dan Perindustrian Kota Balikpapan, Loka POM di Kota Balikpapan, Balai Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Samarinda.
Selain dari Instansi tersebut, AGRI juga mengundang sekitar 25 UMKM Industri Mamin di Kota Balikpapan.