Hetifah Sjaifudian Sebut Kunci Keberhasilan Kurikulum Merdeka Adalah Guru

oleh -
Penulis: Niken Sulastri
Editor: Ardiansyah
Wakil Ketua Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Hetifah Dr Ir Hetifah Sjaifudian saat berdiskusi pendidikan, di Ballroom Hotel Swissbell Balikpapan pada hari Selasa (15/8/2023). Foto: BorneoFlash.com/Niken Sulastri.
Wakil Ketua Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Hetifah Dr Ir Hetifah Sjaifudian saat berdiskusi pendidikan, di Ballroom Hotel Swissbell Balikpapan pada hari Selasa (15/8/2023). Foto: BorneoFlash.com/Niken Sulastri.

Ketua Tim Kerja Peningkatan Keprofesionalan Berkelanjutan Dirjen GTK ini Kemendikbud Ristek RI, Yudi Herman mengatakan adanya balai guru penggerak menjadi lebih masif implementasi dari kurikulum merdeka.

“Kita punya balai guru penggerak ini ada di 33 provinsi yang sebelumnya mungkin kebijakan sangat terpusat, tetapi dengan adanya balai guru penggerak ini dapat didistribusikan lebih dekat dengan guru penggerak untuk meningkatkan kompetensinya,” ucapnya.

Menurutnya, semua guru sudah siap bertransformasi dengan kurikulum merdeka. Apalagi didukung dengan banyak cara seperti melalui guru penggerak, fasilitator dan sebagainya. Termasuk dukungan infrastruktur yang diberikan, sehingga tidak ada kata para guru belum siap.

“Semua berkolaborasi untuk semua guru itu masuk kedalam kurikulum merdeka. Tinggal kita lihat saja seperti apa progres kedepannya, semua cara kita lakukan dan guru siap melakukan itu,” ungkapnya.

Kalaupun ada kendala itu datang dari internal dari guru itu sendiri, untuk itu dengan forum yang digelar seperti saat ini dapat meningkatkan kesadaran dan memotivasi internal kepada para guru. 

Diskusi pendidikan yang berlangsung di Ballroom Hotel Swissbell Balikpapan pada hari Selasa (15/8/2023). Foto: BorneoFlash.com/Niken Sulastri.
Diskusi pendidikan yang berlangsung di Ballroom Hotel Swissbell Balikpapan pada hari Selasa (15/8/2023). Foto: BorneoFlash.com/Niken Sulastri.

Sementara itu, Kepala Balai Guru Penggerak Provinsi Kaltim, Wiwik Setiawati mengatakan penerapan kurikulum merdeka memang tidak sama dengan kurikulum sebelumnya, kalau sekarang lebih mengembangkan ekosistem belajar mandiri. 

Meskipun ada kendala terhadap guru yang belum mengerti ilmu teknologi. Tetapi dengan adanya salah satu strategi yang diberikan Kementerian Pendidikan, maka guru mau tidak mau harus bisa mengetahui ilmu teknologi. “Berdasarkan data yang kita lihat, untuk provinsi Kaltim, guru kita sudah belajar sampai dengan empat topik,” pungkasnya.

Simak berita dan artikel BorneoFlash lainnya di  Google News

banner 700x135

No More Posts Available.

No more pages to load.