Dari hasil monitoring yang dilakukan selama ini menurut Eko, ada dua persoalan menonjol yang menjadi keluhan masyarakat saat ini. Persoalan yang seharusnya bisa diatasi atau paling tidak diminimalisir.
Dua persoalan yang dimaksud, yakni kemacetan di sejumlah ruas jalan dan kualitas air PDAM serta distribusinya yang belum merata.
“Kemacetan jalan ini, penyumbangnya antara lain bertambahnya jumlah kendaraan akibat bertambahnya jumlah penduduk, dampak dari IKN,” ujar Eko.
Penyebab kemacetan lainnya, yakni pengerjaan proyek DAS Ampal khususnya di Jalan MT Haryono tepatnya di depan MS Glow yang pengerjaannya cukup lama, yang alat kerja dan materialnya mengambil ruas jalan.
“Ini masa gak punya cara mengatasi urusan ini. Kalau proyek macet, ya jangan sampai bikin jalan ikut macet,” kata Eko.
Sementara soal PDAM, hampir setiap keluhan masyarakat mewarnai media sosial. Caci maki masyarakat bukan ke PDAM, tetapi ke Wali Kota. “Wali Kota kan bukan direktur PDAM. Tapi masyarakat tahunya Wali Kota. Marahnya sama Walik Kota,” ujar Eko.
Menurut Eko, persoalan PDAM utamanya saat ini adalah pipa yang sudah tua, sehingga perlu penggantian. Seharusnya ini menjadi prioritas penanganan oleh PDAM.