Hetifah Sjaifudian: Guru Penggerak Sebagai Pionir Perubahan di Sekolah 

oleh -
Penulis: Niken Sulastri
Editor: Ardiansyah
Sosialisasi Program Guru Penggerak, di Ballroom Hotel Grand Senyiur, pada hari Kamis (13/7/2023). Foto: BorneoFlash.com/Niken Sulastri.
Sosialisasi Program Guru Penggerak, di Ballroom Hotel Grand Senyiur, pada hari Kamis (13/7/2023). Foto: BorneoFlash.com/Niken Sulastri.

BorneoFlash.com, BALIKPAPAN – Untuk mewujudkan pelajar Pancasila dalam kurikulum merdeka belajar, Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Dr. Ir Hetifah Sjaifudian, M.PP bersama Balai Guru Penggerak Kemendikbud Ristek RI menggelar Sosialisasi Program Guru Penggerak, di Ballroom Hotel Grand Senyiur, pada hari Kamis (13/7/2023).

Sosialisasi Program Guru Penggerak ini menjadi wadah bagi para guru tingkat TK hingga SMA/SMK menyampaikan aspirasi. Bertindak sebagai narasumber dalam sosialisasi ini adalah Wakil Ketua Komisi X DPR RI dan Kepala Balai Guru Penggerak Provinsi Kalimantan Timur, Wiwik Setiawati.

“Kita kan sekarang sedang melakukan transformasi di dalam pendidikan, khususnya baik dari sisi kurikulum. Proses transformasi itu tergantung pada penggeraknya. Ada sekolah penggerak dan guru penggerak,” jelasnya kepada awak media saat ditemui di sela-sela kegiatan.

Dapil Provinsi Kalimantan Timur ini melihat di Kalimantan Timur minat guru menjadi guru penggerak masih belum seperti yang diharapkan. Begitu juga jumlah guru penggerak belum sebanyak yang diharapkan, maka perlu dilakukan sosialisasi lagi.

Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Dr. Ir Hetifah Sjaifudian, M.PP saat memberikan sambutan pada Sosialisasi Program Guru Penggerak, di Ballroom Hotel Grand Senyiur, pada hari Kamis (13/7/2023). Foto: BorneoFlash.com/Niken Sulastri.
Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Dr. Ir Hetifah Sjaifudian, M.PP saat memberikan sambutan pada Sosialisasi Program Guru Penggerak, di Ballroom Hotel Grand Senyiur, pada hari Kamis (13/7/2023). Foto: BorneoFlash.com/Niken Sulastri.

Disamping itu, perlu juga adanya penambahan kuota guru penggerak, karena guru penggerak itu sebagai pionir perubahan di sekolahnya, seperti halnya cara mengajar yang baru, kreativitas sebagai seorang guru dan cara untuk bisa mendorong adanya perubahan di sekolah. “Rencana kita ingin mengevaluasi. Kan tugas DPRD melakukan proses pengawasan,” ucapnya.

Apalagi program ini memiliki anggaran besar yakni senilai Rp 485 miliar pada tahun ini, tentunya dengan anggaran sebesar ini, maka dirinya sebagai wakil rakyat ingin mengetahui hasilnya. 

Simak berita dan artikel BorneoFlash lainnya di  Google News

banner 700x135

No More Posts Available.

No more pages to load.