Selain itu, menurut Chalid, perusahaan juga mendorong digitalisasi tepat guna untuk meningkatkan kolaborasi, bisnis, dan inovasi serta melakukan efisiensi dan optimalisasi biaya di seluruh siklus bisnis perusahaan, sehingga menghasilkan penghematan biaya dan kinerja operasi yang unggul.
“Upaya efisiensi dan optimalisasi biaya selama tahun 2022 yang dilakukan perusahaan berhasil menghasilkan penghematan melebihi target, yaitu mencapai USD 66,5 juta atau lebih dari 950 miliar rupiah yang diperoleh dari 20 inisiatif program dalam kategori Cost Saving, Cost Avoidance, dan Revenue Growth,” jelas Chalid.
Chalid menambahkan bahwa keberhasilan dalam optimalisasi biaya ini mengantarkan PHI meraih 9 penghargaan Optimus Award, yaitu 1 penghargaan dari PT Pertamina (Persero) dan 8 penghargaan dari PT Pertamina Hulu Energi (PHE) yang diserahkan pada 1 Maret 2023 lalu. Selain itu, PHI juga mencatatkan 144,8 juta jam kerja selamat.
Chalid mengakui bahwa keberhasilan PHI di tahun 2022 lalu dan upaya mencapai target-target jangka pendek dan jangka panjang perusahaan, dapat terlaksana berkat kolaborasi dengan semua pemangku kepentingan, terutama pemerintah, mitra kerja, dan masyarakat.
Sementara itu, Manager Communication, Relations & CID Regional Kalimantan, Dony Indrawan menyampaikan pentingnya edukasi dan komunikasi yang positif tentang perusahaan dan industri hulu migas, kepada semua pemangku kepentingan, antara lain melalui media massa.
“Dengan dukungan positif dari rekan media, diseminasi kegiatan positif perusahaan dapat menjangkau audiens lebih luas, sehingga dapat meningkatkan dukungan pemangku kepentingan terhadap kegiatan Perusahaan,” pungkasnya.
Dony menjelaskan bahwa perusahaan pun senantiasa menjalankan program-program pengembangan masyarakat, melalui program CSR unggulan yang pada tahun 2022 lalu mengantarkan PHI untuk menerima penghargaan 4 PROPER Emas dan 7 PROPER Hijau dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. (*)