OIKN Jalin Kerja Sama dengan Yayasan ARSARI, Lindungi Orang Utan 

oleh -
Penulis: Niken Sulastri
Editor: Ardiansyah
Kepala OIKN Bambang Susantono saat mengunjungi Yayasan Arsari. Foto: BorneoFlash.com/Ist.
Kepala OIKN Bambang Susantono saat mengunjungi Yayasan Arsari. Foto: BorneoFlash.com/Ist.

PSO yang berjarak kurang lebih 10 km dari Titik Nol Nusantara ini nantinya diharapkan dapat membantu mengurangi beban, berupa biaya dan resiko fisik dari keberadaan orang utan jantan dewasa berpipi lebar di berbagai pusat rehabilitasi atau reintroduksi orang utan. 

Tak hanya itu, keberadaan orang utan di pulau yang dijadikan sebagai habitatnya diharapkan lebih terjamin untuk kesejahteraannya, dan pulau-pulau disekitarnya diharapkan lebih terjaga ekosistemnya, sehingga menjadi tempat perkembangbiakan dari hewan-hewan laut yang nantinya bisa dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar.

Bambang menambahkan bahwa komitmen bersama antara OIKN dan Yayasan Arsari tidak hanya dalam pengembangan PSO, tapi juga dalam mewujudkan IKN forest city sebagai model pembangunan kota yang konsen pada carbon neutral city, biodiversity, dan SDGs.

“OIKN sangat membuka diri untuk bekerja sama dengan lembaga pemerhati lingkungan, baik yang berskala internasional maupun nasional untuk bersama-sama menjaga lingkungan di wilayah IKN dan sekitarnya,” ujar Bambang.

IKN Nusantara dibangun dengan konsep forest city. Ini merupakan langkah Indonesia untuk melakukan mitigasi perubahan iklim. Sebesar 65 persen wilayah IKN Nusantara akan menjadi hutan tropis melalui reforestasi, sebesar 10 persen menjadi area taman dan produksi pangan dan 25 persen untuk area kota. “Tujuannya Nusantara akan menjadi carbon neutral city pada 2045,” tutupnya.

Simak berita dan artikel BorneoFlash lainnya di  Google News

Jangan ketinggalan berita terbaru! Follow Instagram  dan subscribe channel YouTube BorneoFlash Sekarang

No More Posts Available.

No more pages to load.