BorneoFlash.com, BALIKPAPAN – Pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) adalah sebuah kebutuhan seluruh rakyat Indonesia. Tentunya, untuk membangun IKN butuh kerja sama berbagai pihak. Pasalnya, pembangunan IKN butuh Rp 466 Triliun, dengan bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp 20 persen.
Hal inilah yang disampaikan Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) H Isran Noor saat menghadiri penutupan rangkaian acara Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Persatuan Insinyur Indonesia (PII), di Hotel Novotel, Balikpapan pada Sabtu (21/1/2023) malam.
Isran menambahkan, butuhnya sumber-sumber pendanaan baik dari BUMN, pihak swasta serta sumber investasi dari luar negeri. Jika sumber-sumber pendanaan tersebut tidak dapat dikejar, maka Provinsi Kaltim menyanggupi untuk melakukan pembangunan IKN.
“Kaltim ini kaya dengan sumber daya. Saya yakin banyak pengusaha yang tidak menolak untuk berinvestasi di IKN dan Kaltim, jika diberikan kewenangan khusus. Untuk membangun ibu kota dibutuhkan kerja cepat dan tepat, seperti seorang insinyur,” terangnya.
Berharap, dengan kedatangan para insinyur akan memberikan masukan serta arahan untuk peningkatan pembangunan IKN.
Isran Noor dengan senang hati membantu organisasi keinsinyuran ini ke depan, setelah dirinya diangkat sebagai Dewan Pengarah PII.
“Nantinya saya pasti akan mengawasi, karena sudah diangkat sebagai Dewan Pengarah, baik secara aktif dan nonaktif,” ujarnya.