Sebagian besar berperan sebagai kurir. Sementara untuk bandar masih dalam pengembangan terutama tangkapan yang besar-besar.
“Daftar nama pemesan sudah ada dan siapa yang penyuplai sudah ada, karena barang bukti sebanyak ini harus dibayar dulu baru didistribusikan. Kalau kurir ini tidak tau siapa pemesannya,” ucapnya.
Untuk pengedar, kurir atau pengguna sabu-sabu perempuan juga banyak di Kaltim. Pihaknya sudah koordinasi dengan BNN bahwa tangkapan ini banyak yang sudah ditangkap jajaran Polda Kaltim.
“Namun, bagaimana cara pencegahannya dan itu sudah kita komunikasikan dengan BNN. Polda Kaltim ini tidak ada kegiatan pencegahan, hanya penegakan hukum,” terangnya.
Dalam operasi ini, wilayah Kutim ditemukan 28 kasus dengan 31 tersangka laki-laki dan dua tersangka wanita.

Kemudian, Samarinda 21 kasus dengan jumlah tersangka laki-laki 34 orang dan dua perempuan dan Balikpapan terdapat 18 kasus dengan tersangka 18 laki-laki dan dua perempuan. Untuk Berau terdapat 18 kasus 24 laki-laki dan dua perempuan.
“Artinya hampir seluruh pesisir pantai narkoba menjadi prioritas, karena terungkap sebelumnya jalur selat Sulawesi yang berada di Kaltim menjadi selat prioritas kerawanan tingkat 1. Hampir tidak jauh jalurnya dengan jalur di selat Malaka. Jalur masuk di Indonesia itu ada dua jalur Sulawesi dan Malaka,” jelasnya.







