BorneoFlash.com, BALIKPAPAN – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Balikpapan melakukan upaya dalam pengolahan sampah di Tempat Pengolahan Akhir Sampah (TPAS) Manggar, yang perkirakan maksimal sampai tahun 2026 lahannya akan penuh.
“Hanya tinggal satu zona. Kita memikirkan bagaimana kalau lahan ini penuh tidak menambah tanah lagi. Kita bisa memanfaatkan jumlah 49 hektare disini sampah itu habis,” jelas Kepala DLH Balikpapan Sudirman Djayaleksana, Kamis (6/10/2022).
Untuk itu, DLH Balikpapan melakukan cara mengolah sampah itu menjadi nilai tambah terbaik dan lahan-lahan yang ada ini dapat dimaksimalkan.
Salah satunya, DLH Kota Balikpapan berkolaborasi dengan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Persero UIKL Kalimantan, dalam mengelola sampah menjadi Bahan Bakar Jumputan Padat (BBJP), yang akan digunakan sebagai bahan bakar subtitusi batu bara, untuk Cofiring Pembangkit Tenaga Uap (PLTU) Teluk Balikpapan.
Dirman biasa disapa mengatakan, setiap harinya sampah yang dikirim ke TPAS Manggar berkisar 400-450 ton per hari. Sebenarnya, sampah setiap harinya total mencapai 650 ton tetapi sampah itu sudah dikurangi melalui Bank Sampah.
“Pengurangan kita saat ini sudah mencapai 24 persen. Jumlah sampah kita kalau totalan jumlah penduduk, perusahaan dan sebagainya, harusnya 650 ton ini kita sudah mulai mengurangi. Kecuali, kalau lebaran bisa mencapai 600 ton,” terangnya.