Tampung Aspirasi Masyarakat, Kementerian ATR/BPN dan Otorita IKN Gelar Konsultasi Publik RDTR IKN  

oleh -
Penulis: Niken Sulastri
Editor: Ardiansyah
Koordinator Tim Informasi dan Komunikasi Tim Transisi IKN, Sidik Pramono. Foto: BorneoFlash.com/Niken.
Koordinator Tim Informasi dan Komunikasi Tim Transisi IKN, Sidik Pramono. Foto: BorneoFlash.com/Niken.

BorneoFlash.com, BALIKPAPAN – Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) bersama Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) akan menggelar Konsultasi Publik Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) IKN pada Selasa, 13 September 2022 di Hotel Platinum Balikpapan, Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur. 

Koordinator Tim Informasi dan Komunikasi Tim Transisi IKN Sidik Pramono mengatakan, konsultasi publik ini bertujuan untuk menampung aspirasi masyarakat dalam penyempurnaan 4 (empat) RDTR IKN. 

Adapun empat RDTR IKN yang akan dibahas dalam konsultasi publik adalah RDTR WP 4 IKN Timur 1, RDTR WP 5 IKN Timur 2, RDTR WP 1 KIPP, dan RDTR WP 2 IKN Barat. 

“Keempat wilayah tersebut merupakan kawasan prioritas terdekat pengembangan saat ini. Selain 4 RDTR yang dibahas pada Selasa, masih terdapat 5 (lima) RDTR dalam tahap penyusunan, yaitu RDTR WP 3 IKN Selatan, RDTR WP 6 IKN Utara, RDTR WP 7 Simpang Samboja, RDTR WP 8 Kuala Samboja, dan RDTR WP 9 Muara Jawa,” jelasnya melalui rilis yang disampaikan pada hari Senin (12/9/2022).

Ia pun menyampaikan konsultasi publik merupakan salah satu langkah penting dalam proses penyusunan RDTR, dimana perwakilan pemerintah daerah, masyarakat dan pihak terkait lainnya dapat bersama sama menelaah dan memberikan koreksi akhir terhadap produk RDTR yang telah disusun oleh tim penyusun. 

Untuk itu, pembahasan nantinya juga akan menjadi masukan terhadap hal-hal terbaru dari kondisi di lapangan dan memperbaiki kekurangan data dalam proses penyusunan RDTR. Nantinya, RDTR IKN ditetapkan dengan Peraturan Kepala Otorita IKN.

Simak berita dan artikel BorneoFlash lainnya di  Google News

banner 700x135

No More Posts Available.

No more pages to load.