“Kita juga masih proaktif untuk menanyakan ke PUPR seperti apa pasukan air yang akan diberikan tersebut. Belum tahu apakah itu dalam bentuk air baku atau air bersih,” ujarnya kepada awak media, Kamis (14/7/2022).
Walaupun akan ada harapan penambahan pasokan air dari kawasan IKN, pihaknya tidak menjamin pasokan tersebut dapat mencukupi kebutuhan air bersih di Kota Balikpapan dalam jangka panjang.
Pasalnya, sekitar 500 liter per detik dari kawasan tersebut itu hanya bisa mengatasi dalam jangka pendek sebanyak 60 ribu pelanggan baru.
Sedangkan, Kota Balikpapan ini akan ada penambahan jumlah penduduk dari 700 jiwa sampai dengan satu juta jiwa, maka tambahan 500 liter per detik tersebut tidak akan mencukupi kebutuhan penduduk Balikpapan.
“Bagaimana nanti solusinya, karena memang persoalan utama kita adalah ketersediaan air baku. Tentunya menjadi PR dan tantangan kita, ketika terjadi gelombang migrasi penduduk akibat adanya IKN,” terangnya.
Sementara ini, kapasitas yang dimiliki oleh Perumda Tirta Manuntung sebagai operator air bersih hanya sebesar 1510 liter per detik untuk 114 ribu sambungan atau mencukupi penduduk Balikpapan hanya sekitar 78 persen.
(BorneoFlash.com/Niken)