BorneoFlash.com, BALIKPAPAN – Kota Balikpapan sebagai penyangga Ibu Kota Negara (IKN). Tentunya, berdampak pada meningkatnya jumlah penduduk yang bertempat tinggal di Balikpapan.
Berdasarkan dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Balikpapan, jumlah penduduk di tahun 2022 mengalami peningkatan sebanyak enam ribu jiwa.
Diketahui, sebelumnya 704.110 jiwa lebih dan saat ini telah mencapai jiwa. 710.000. Adanya penambahan jumlah penduduk ini disebut akan menjadi salah satu pemicu krisis air bersih di Kota Balikpapan.
Anggota Dewan Pengawas (Dewas) Perumda Tirta Manuntung Adi Supriadi menyampaikan, saat ini Perumda Tirta Manuntung menghadapi dua permasalahan, yaitu angka kehilangan air yang cukup tinggi dan juga ketersediaan bahan baku air yang terbatas.
Pihaknya terus berupaya berkoordinasi dengan Badan Otoritas IKN terkait kepastian pasokan air bersih dari kawasan IKN, bagi warga Kota Balikpapan.
Adi mengatakan, informasi awal yang diterima akan ada sekitar 500 liter per detik pasokan air yang akan dipasok ke wilayah Kota Balikpapan. Akan tetapi, belum diketahui pastinya pasokan tersebut dalam bentuk air bersih atau air baku. Begitu juga dengan instansi air minum yang akan dipergunakan.