Saat itu dirinya melintasi jalan itu dengan maksud untuk berbelanja, akan tetapi justru melihat kejadian macet tanpa ada petugas yang mengatur. Akhirnya, kendaraan dipinggirkan dirinya mengatur lalu lintas.
“Ini sudah sering terjadi tapi tidak ada petugas yang benar-benar hadir setiap pagi membantu mengatur lalu lintas,” ungkapnya.
LPM Gunung Samarinda sudah mengirim surat kepada Dishub Balikpapan, lanjutnya untuk dapat mengatasi hal ini demi kenyamanan semua pengguna jalan. Namun, justru rambu-rambu jalan yakni pembatas jalan yang diletakkan pada pertigaan jalan kampung timur.
“Tidak ada pengaruhnya rambu jalan itu. Sebenarnya malah tambah macet, karena para pengendara biasa bisa menyalip. Jadi tidak bisa,” ungkapnya.
Seharusnya petugas berjaga setiap hari di wilayah itu khususnya pagi hari, karena arus pengguna jalan dilintasi anak-anak berangkat sekolah, para pekerja termasuk orang yang akan belanja. Sehingga menimbulkan kemacetan.
“LPM Gunung Samarinda meminta, agar kemacetan setiap pagi dapat teratasi dan berharap petugas dapat membantu arus jalan di tempat tersebut,” ujarnya.
Salah seorang penjual minuman di sekitar area tersebut mengatakan memang setiap pagi macet. “Tidak ada yang mau mengalah,” imbuh wanita berhijab yang tidak mau disebutkan namanya.
(BorneoFlash.com/Niken)