Tak hanya itu, pengembangan sektor pertanian pun harus dipetakan. Semisal PPU menanam tanaman yang berpotensi untuk mendukung IKN dan Kukar mengembangkan tanaman lain yang juga mendukung IKN.
“Jadi jangan semua sama nanti semua pengin tanaman padi, padi semua akhirnya kebutuhan lain tidak terpenuhi. Saya sarankan ada komunikasi antar daerah di lingkup IKN, supaya masing-masing punya komitmen untuk mengembangkan daerah sesuai dengan kesepakatan,” kata Agus Budi Prasetyo.
Daerah lingkup IKN ini tidak semua membangun hal yang sama, sehingga masing-masing daerah saling mendukung satu sama lain. Apalagi daerah ini akan menjadi kawasan metro jika IKN sudah terbangun.
Begitu juga dengan pengembangan transportasi masa depan di Balikpapan, supaya nanti sesuai dengan perkembangan kota.
Dengan memberikan alternatif pusat-pusat pertumbuhan kawasan baru seperti daerah Teritip dan Karang Joang yang menjadi pusat perkembangan kota baru. Sehingga penduduk saat berbelanja tidak bertumpu pada kota saja melainkan dapat terbagi di daerah lain.
Sebagai informasi, Ketua tim pelaksana kajian pengembangan Kota Balikpapan sebagai beranda IKN yakni Tizar M K Bijaksana, Wakil Dekan Sekolah Arsitektur, Perencanaan, dan Pengembangan Kebijakan ITB Puspita Dirgahayani, FISIP Univ Mulawarman Muhammad Arifin adalah tim yang sedang melakukan kajian.
Diskusi ini bukan hanya Pemkot Balikpapan saja melainkan daerah yang menjadi kawasan IKN termasuk stakeholder di Balikpapan.
(BorneoFlash.com/Niken)