“Begitu punya anak sudah bisa mempersiapkan anaknya, agar bisa lebih sehat. Itu penasehatan yang akan kita lakukan,” ucap Alwiaty.
Ia mengakui selama adanya pandemi Covid-19, penasehatan menjadi terkendala karena pembatasan aktivitas masyarakat yang tidak boleh bertatap muka secara langsung.
Selaras dengan Ketua Tim Penggerak PKK Balikpapan Hj Nurlena Mas’ud ikut menyaksikan apel siaga menuturkan bahwa stunting di Kota Balikpapan sangat kurang dari Kabupaten Kota di Kalimantan Timur (Kaltim).
“Kita sudah mempunyai inovasi. Walaupun pencapaian kita belum sesuai dengan target dari Pemerintah pusat. Dengan adanya inovasi baru dapat menurunkan stunting di Kota Balikpapan,” ungkapnya.
Nurlena mengatakan, banyak cara yang dapat dilakukan salah satunya dengan mendatangi keluarga secara intens supaya stunting di Kota Balikpapan menurun.
“Mudah-mudahan Pandemi Covid-19 sudah melandai sehingga pendataan akan kita ulang lagi. Stunting ujung tombaknya adalah PKK,” serunya.
Ia mengimbau kepada masyarakat yang akan menikah harus bisa mempersiapkan diri terlebih dahulu dengan mendengarkan sosialisasi yang ada di KUA.
“Sehingga dengan persiapan itu menghasilkan anak yang sehat dan berkualitas,” tutupnya.
(BorneoFlash.com/Niken)