Dari kunjungan dua sidak mengambil 16 sampel makanan dan minuman yang berwarna seperti sampel ikan asin. “Rata-rata berwarna karena takut ada indikasi pewarna termasuk ikan asin,” ujar Rahmad.
Sementara itu, Kepala Loka POM Balikpapan Sumiyati Haslinda mengatakan tadi sudah dilakukan pengambilan sampel makanan dari hasil sidak untuk mengecek bahan-bahan yang berbahaya yang biasa disalahgunakan seperti mengandung formalin, borax termasuk pewarna.
“Sementara kita uji didepan hasilnya seperti apa, nanti kita lihat 10 menit hasilnya keluar,” imbuhnya.
Adapun tujuan dari pengujian hasil sidak ini untuk mengetahui bahwa makanan yang dijual disini aman dikonsumsi masyarakat dan tidak mengandung bahan berbahaya.Kalau tahun sebelumnya belum pernah ditemukan dari bahan berbahaya itu.
“Untuk hasil uji, loka POM sebenarnya telah rutin melakukan pengawasan pangan takjil di seluruh titik yang ada di Kota Balikpapan termasuk pemeriksaan distributor pangan, toko atau ritel untuk melihat tidak ada penjual makanan yang kadaluarsa,” pungkasnya.
Berdasarkan hasil sampel yang telah diuji kelayakannya makanan dan minuman hasil sidak dari dua pasar Ramadhan tidak ditemukan makanan dan minuman yang mengandung bahan berbahaya.
(BorneoFlash.com/Niken)