“Servis itu sangat penting karena ini bermain double. Servisnya berubah-ubah ketika lawan dengan servis ini bisa kita rubah lagi sampai kita temukan kelemahannya baru kita serang terus. Itu yang kekuatan kita, kalau pukulan mereka lebih jago daripada kita,” urainya.
Sebenarnya, olahraga tenis meja ini hanya merupakan hobi bukan untuk mencari prestasi. Ia memilih olahraga ini untuk menjaga kebugaran tubuh dan kesehatan. Apalagi olahraga tenis meja ini cukup memasyarakat di Balikpapan dan manfaatnya juga sangat besar. Selain kecepatan juga melatih mata.
“Tenis meja tidak memerlukan spesies yang besar sehingga dimanapun, kapanpun masyarakat ingin bermain mungkin di sela-sela waktu tidak memerlukan waktu yang panjang bagi masyarakat yang ingin berolahraga ini. Saya pikir ini adalah salah satu olahraga yang begitu menyenangkan warga kota Balikpapan,” terang Andrias.
Ia pun berharap bahwa dengan banyaknya pertandingan-pertandingan dikelola oleh PTMSI Kota Balikpapan, nantinya akan melahirkan para pemain tenis meja yang dapat mengharumkan nama provinsi Kaltim bahkan sampai tingkat internasional.
Kejuaraan yang di raih AKBP Andrias Susanto dengan pelatihnya Heri, mematahkan asumsi bahwa tidak semua pemain pemula itu tidak bisa berprestasi dan tidak semua pemain handal itu mendapatkan juara.
Sehingga, masyarakat yang memiliki bakat atau hobi dalam bidang olahraga khususnya bisa mempunyai kesempatan untuk meraih prestasi. Meskipun, lawannya berasal dari para atlet.
(BorneoFlash.com/Niken)