Apabila ditemukan peserta didik yang positif Covid-19, tentunya Dinas Kesehatan (Dinkes) Balikpapan akan melakukan tracing.
Hal ini akan membuat pekerjaan tambahan bagi Dinkes Balikpapan. Mengingat, Tenaga Kesehatan (Nakes) saat ini banyak yang terpapar Covid-19.
Selain itu juga, kegiatan mengajar guru juga akan bertambah dengan secara PJJ maupun PTM. “Berartikan guru mengerjakan dua pekerjaan sekaligus. Apalagi beberapa sekolah saat ini khususnya guru-guru telah melaksanakan Work From Home (WFH),” ucapnya.
Ditambah, pemikiran para orang tua dengan tingginya angka terkonfirmasi positif di Kota Balikpapan, sehingga tidak yakin dengan keamanan putra dan putrinya di sekolah.
“Itu yang menjadi pertimbangan dan atas persetujuan Walikota selaku Ketua Gugus Covid-19, serta pertimbangan Kapolresta Balikpapan dan Dandim 0905/Balikpapan.Kami akan tetap melakukan PJJ,” tuturnya.
Selaras dengan Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan dr Andi Sri Juliarty menyampaikan kasus penularan terhadap anak di Kota Balikpapan cukup tinggi mencapai 1400 anak dengan usia 0-18 tahun.
Penularan terjadi bukan dari sekolah melainkan terpapar dari cluster keluarga.
“Keputusan PJJ diambil sebagai langkah antisipasi penularan di sekolah dan menekan akan penambahan terkonfirmasi positif Covid-19 di sekolah khususnya,” pungkasnya.
(BorneoFlash.com/Niken)