BorneoFlash.com, BALIKPAPAN – Kasus pelecehan seksual terhadap anak-anak perempuan di Kota Balikpapan meningkat. Yang sangat disayangkan kasus ini lebih banyak terjadi di lingkungan keluarga.
Ketua Himpunan Psikologi Indonesia (Himpsi) wilayah Kaltim Dra Dwita Salverry MM Psikolog menyampaikan kejadian yang terjadi saat ini membuat pihaknya sangat miris, karena tidak ada tempat nyaman untuk anak.
Seharusnya tempat nyaman di rumah ternyata pelaku kekerasan seksual terbanyak adalah orang tua kandung.
“Itu yang tertinggi. Bahkan sekarang ditambah lagi lembaga pendidikan yang berlatar agama. Kami tidak bicara lembaga tetapi oknum. Orang-orang yang ada di lembaga pendidikan baik itu pondok pesantren maupun sekolah harus melek sadar konvensi hak anak,” jelasnya saat ditemui tim BorneoFlash.com, Jumat (18/2/2022).
Dwita mengatakan, korban kekerasan seksual anak ini paling sulit untuk menghilangkan rasa trauma. Pasalnya, trauma anak ini berkepanjangan, mungkin saat ini dalam keadaan baik-baik saja.
Tetapi saat anak pada kondisi tertekan sehingga dapat membuat emosinya turun, rasa trauma itu menjadi gangguan ke depan.