Harga Kedelai Naik, Pengrajin Tahu Tempe Balikpapan Berharap Pemerintah Memperhatikan   

oleh -
Produsen atau pengrajin tahu tempe di Sentra Industri Kecil Somber (SIKS) Balikpapan. Foto: BorneoFlash.com/Niken.
Produsen atau pengrajin tahu tempe di Sentra Industri Kecil Somber (SIKS) Balikpapan. Foto: BorneoFlash.com/Niken.

BorneoFlash.com, BALIKPAPAN – Produsen atau pengrajin tahu tempe di Sentra Industri Kecil Somber (SIKS) Balikpapan tak goyah meskipun harga kedelai naik. Justru lebih memilih tetap bertahan memproduksi 6 keuntungan yang diperoleh sedikit. 

Salah seorang pengrajin tahu tempe Sri membenarkan jika harga kedelai naik dari harga Rp 10.700 menjadi Rp 11.700 akan tetapi produsen tahu tempe ini tidak menaikkan harga jual dipasaran. Pasalnya, di pasar banyak persaingan dan keadaan ekonomi lagi kurang baik semenjak adanya pandemi Covid 19.

Apabila menaikkan harga jual maka pelanggan malah tidak mau membeli, sehingga lebih memilih bertahan berjualan dengan untung sedikit.

“Harga jual tahu di pasar Rp 500 – Rp 700 per biji dan tempe dengan harga Rp 1.500- Rp 5.000 per biji,” jelasnya saat ditemui di sela-sela memproduksi tahu tempe di SIKS, Rabu (16/2/2022).

Dengan begitu, ia berharap supaya pemerintah memperhatikan keadaan pengrajin tahu dan tempe supaya harga kedelai tidak mengalami kenaikan terus. 

Dalam kesempatan yang berbeda Sekretaris Primer Koperasi Tahu Tempe Indonesia (Primkopti) Balikpapan Imam menyampaikan  pertama kali harga kedelai mengalami kenaikan hingga mencapai Rp 12 Per Kilo Gram (Kg). Tentunya, ini berdampak pada para pengrajin tempe dan tahu di SIKS Balikpapan. 

“Harganya sangat mencekik, karena baru-baru ini  harga kedelai hampir tembus 12.000 ribu per kilogram. Ini menjadi dilema pengrajin tahu tempe, apalagi pembelian di pasar lesu,” ucapnya. 

Simak berita dan artikel BorneoFlash lainnya di  Google News

banner 700x135

No More Posts Available.

No more pages to load.