Pengurus besar NU masa khidmat 2022-2027 siap melaksanakan dan menerima uluran tangan bapak Presiden secara profesional dan bertanggung jawab.
“Mudah mudahan menjadi ikhtiar yang manfaat dan barokah untuk kemandirian NU. Meningkatnya kinerja NU dan sumbangan NU bagi kemashlatan bangsa dan negara yang kita cintai,” serunya.
Lanjut KH Yahya Cholil Staquf menceritakan rasa gembira menyambut IKN baru, sehingga pihaknya mengundang banyak orang dari para pengurus wilayah dan pengurus cabang untuk ikut hadir dalam acara pengukuhan PBNU.
“Setiap pengurus wilayah mengajak terlalu banyak rombongan ke sini, maka kalau dibiarkan saya tidak tahu bisa ribuan orang, tapi karena pembatasan prosedur kesehatan maka hanya 300 orang yang diizinkan untuk ikut bergabung di ruangan ini,” paparnya.
Selebihnya diberikan ruangan hotel untuk mengikuti secara virtual. Itu pun banyak jamaah memilih lari dari hotel untuk berdiri di halaman gedung ini supaya bisa melihat secara langsung dan menyambut tamu agung.
Sebetulnya anggota paduan sudara Indonesia Raya harusnya 40 orang, karena harus dibatasi maka hanya 20 orang. Sisanya menyanyi dari samping ruangan ini. Mengingat, adanya penerapan protokol kesehatan.
Kembali Ketua Umum PBNU menceritakan gagasan out of the box dapat mengubah peribahasa. Awalnya khawatir akan turun hujan, sehingga perlu dipikirkan menyediakan payung-payung di halaman. Tapi daripada repot ganti payung, maka diganti istighosah berdoa semoga tidak turun hujan.
“Jadi peribahasa ‘Sedia Payung sebelum Hujan telah berubah Sedia Pawang sebelum Hujan”, katanya.
(BorneoFlash.com/Niken)