“Memang jalan ini kurang baik untuk yang turunan panjang. Kejadian kemarin, pemerintah akan melakukan mitigasi perbaikan, baik jangka pendek dan panjang. Saya berharap yang sudah dilakukan pak Walikota dalam hal pembatasan operasional kendaraan barang (dapat dipatuhi),” seru Budi.
Untuk memperbaiki agar kejadian berujung maut ini tidak terulang, Budi menjelaskan perlunya peran serta dari para pengusaha truk dan pemilik barang yaitu menyangkut masalah over landing (kelebihan barang bawaan) atau over dimensi (melebihi batas), sehingga kendaraan yang bermuatan berat akan dialihkan dengan kendaraan yang lebih kecil untuk menuju ke Pelabuhan. Namun, terlebih dahulu menyiapkan buffer zone.
“Jadi kami harapkan penangananya bersifat komprehensif, mengutamakan keselamatan pasti. Tapi kemudian kami harapkan juga ekosistem perekonomian dan sebagainya jangan sampai terganggu. Kami meminimalisir itu semua,” paparnya.
Sebenarnya, Pemerintah Provinsi sudah merencanakan pembangunan Flyover sejak empat tahun yang lalu. “Sudah siap anggarannya. Nanti tinggal mana yang lebih cepat,” imbuhnya.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan melakukan tinjauan lokasi kejadian kecelakaan didampingi Dirlantas Polda Kaltim Kombes Pol Sony Irawan, Kepala Jasa Raharja Kaltim Eva Yuliasta, Kepala Dinas Perhubungan Kota Balikpapan Elvin Junaidi, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Kaltim Arih Wiranata Filifus Sembiring, Kepala Balai Besar pelaksanaan jalan nasional Kaltim Junaidi, Tim KNKT serta jajaran Kementerian Perhubungan.
Tinjauan berlangsung selama hampir satu jam dan rombongan meninjau berawal dari Jalan tanjakan Muara Rapak menuju Jalan turunan persimpangan Muara Rapak.
(BorneoFlash.com/Niken)