Sedangkan untuk tiga korban meninggal yang berasal dari luar Kota Balikpapan, santunan akan diberikan oleh Jasa Raharja sesuai wilayah masing-masing yakni Cilegon, Cilacap dan Sumatera Utara.
Isran mendapatkan informasi dari pihak kepolisian dengan memberikan gambaran simulasi, supaya untuk segera di bangun Flyover. “Secepatnya akan dibangun. Mudah-mudahan tahun 2022 ada,” ujarnya.
Namun, masih belum diketahui secara pasti pembangunan Flyover ini menggunakan anggaran Pemerintah Provinsi atau Pemerintah Pusat. “Ya, kami bahas nanti. Habis ini kami bahas,” tuturnya.
Sebenarnya pembangunan Flyover sudah direncanakan sejak tahun 2020. Namun, pembangunan tersebut tertunda dengan alasan dalam melakukan pembangunan itu harus mendapatkan persetujuan dari lembaga terkait, misalnya Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).
“Kalau misalnya belum setuju. Ya, kami nggak bisa. Saya sudah usulkan dari tahun 2019. (Tahun) 2020 sudah di bangun harusnya tahun 2022 sudah selesai. Ada dua yang mau dibangun Multi Years (kontrak tahun jamak) itu Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Wahab Sjahranie dan Flyover Rapak,” terangnya.
Isran akan berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR), untuk memastikan pembangunan Flyover Muara Rapak. Pasalnya, Jalan Muara Rapak merupakan Jalan nasional.
“Yang pasti mulai pembangunan Flyover tahun 2022. Soal jalan itu bisa saja bersumber dari mana saja. Tidak masalah,” pungkasnya.
(BorneoFlash.com/Niken)