BorneoFlash.com, SENDAWAR – Turut serta dalam upaya pencegahan kasus stunting di Kabupaten Kutai Barat (Kubar). Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pengendalian Perempuan dan Anak (DP2KBP3A) Kubar menggelar pemutaran film pendek terkait pencegahan kasus stunting.
Yang mana pemutaran film pendek tersebut sukses di gelar pada Selasa (11/1/2022) malam kemarin di Cafe Lain Hati, Kecamatan Barong Tongkok.
“Ini merupakan momen yang cukup bagus dan sangat bermanfaat bagi seluruh keluarga di Indonesia serta secara khusus di Bumi Tanaa Purai Ngeriman. Pemutaran perdana film pendek yang diproduksi ini berjalan dengan sukses.
Yang banyak diikuti oleh penonton secara langsung maupun di chanel youtube dan juga melalui zoom streaming,” kata Kepala DP2KBP3A, Sukwanto pada Selasa (11/1/2022) malam usai pemutaran perdana film pendek.
Dikatakannya pula bahwa melalui film pendek yang berjudul “Diary Remajaku” ini sangat diharapkan bermanfaat dan berguna bagi seluruh keluarga. Dimana didalam film pendek tersebut berisi beberapa pengetahuan apa saja yang dapat menimbulkan terjadinya kasus stunting.
“Mulai dari pola asuh, tumbuh kembang anak dan remaja, pergaulan bebas dan juga narkoba. Semua dikemas dalam alur cerita dalam film ini. Dimana hal-hal tersebut sangat berpengaruh dengan terjadinya kasus stunting,” jelasnya.
Melalui film pendek ini juga diharapkan peran utama dari keluarga agar mencegah stunting dan mengurangi angka stunting. Dimana banyak pembelajaran yang didapatkan baik itu bagi remaja dan para orang tua didalam sebuah keluarga.
“Selain memberikan banyak pembelajaran dari film pendek ini, DP2KBP3A Kubar juga siap memberikan waktu untuk konsultasi kepada seluruh keluarga di Bumi Tanaa Purai Ngeriman. Mengenai permasalahan-permasalahan yang dapat berimbas dengan terjadinya kasus stunting,” tegasnya.
Lebih lanjut, film pendek yang digarap oleh DP2KBP3A Kubar ini juga nantinya akan disebarluaskan dan ditayangkan terkhususnya di kecamatan-kecamatan. Begitu juga di sekolah-sekolah dan kelompok-kelompok tertentu agar memberikan pelajaran.
Baik dari segi timbulnya kasus stunting yang ada keterkaitannya dengan pergaulan bebas dan juga penggunaan narkoba. Serta pola asuh tumbuh kembang anak dan remaja.
“Nanti akan kita jajaki untuk bisa ditayangkan di kecamatan, sekolah ataupun kelompok tertentu yang memerlukannya. Dimana dalam film ini mengandung pesan tentang fungsi keluarga, pola asuh dan situasi-situasi remaja sekarang ini agar tidak terjerumus.
Selain itu, mungkin nanti akan kita buat lagi episode-episode lanjutan agar bisa bermanfaat dan berguna dalam memberikan pengetahuan, baik kepada anak, remaja dan juga keluarga,” tandasnya.
(BorneoFlash.com/Lis)
