Lebih lanjut Danpussenif menyampaikan bahwa kebersamaan dengan rakyat menjadi bagian penting dan strategis dalam mendukung pencapaian suatu tugas pertempuran.
Nilai-nilai ketokohan, patriotisme, kepemimpinan dari seorang Panglima Besar Jenderal Sudirman, nilai kejuangan, profesionalisme keprajuritan dan sifat pantang menyerah serta nilai kemanunggalan TNI terpatri dalam sanubari jiwa setiap prajurit.
Pada Upacara tersebut juga dilakukan tradisi Pasukan tradisional yang menggambarkan pasukan pada masa kemerdekaan dengan segala kesederhanaannya.
Dengan membawa buah kelapa muda yang dibelah oleh Inspektur Upacara untuk selanjutnya diminum airnya.
Air kelapa yang diminum bermakna pulihnya kembali segenap jiwa raga untuk maju menyerang musuh dalam tiap medan pertempuran.
Lakon yang dipraktekkan pasukan tradisional tersebut dari awal sampai akhir penuh nilai perjuangan 45.
Sumber : Pendam VI/Mlw