BorneoFlash.com, BALIKPAPAN – Jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) harga cabai rawit di Kota Balikpapan mengalami kenaikan yang cukup signifikan.
Hal tersebut seperti terpantau di pasar sembako Klandasan Balikpapan Kamis (9/12/2021).
Harga cabai alami kenaikan hingga Rp 100 ribu per kilogram atau naik hingga mencapai hampir 100 persen dari biasanya.
Dikatakan salah seorang pedagang sembako di pasar Klandasan, Murni mengatakan, bahwa saat ini harga eceran cabai rawit di Kota Balikpapan sedang melambung tinggi.
Dirinya mengaku menjual cabai rawit dengan harga Rp 100 ribu per kilogram. Naik tinggi dari biasanya yang pernah turun hingga Rp 30 ribu per kilogram.
“Pasokan juga cari-carian, sekarang tidak ada barang dan tidak ada kapal,” ujarnya.
Hal senada juga disampaikan oleh pedagang sembako lain, Sigit. Bahwa kenaikan harga cabai rawit sudah hampir dua kali lipat dari bulan sebelumnya.
Untuk saat ini, dirinya menjual cabai rawit dengar harga Rp 95 ribu per kilogram, naik dibandingkan bulan November lalu yang hanya Rp 50 ribu per kilogram.
Meski demikian kenaikan harga tersebut dianggap biasa terjadi dengan beberapa alasan. Mungkin dikarenakan kurang pemasoknya, jelang natal.
” Tapi sudah biasa di tiap tahun,” bebernya.
Namun dia terangkan, bahwa kenaikan yang terjadi masih dibawah harga yang pernah dicapai pada tahun lalu, yang sempat menyentuh angka hampir Rp 200 ribu per kilogram.
Sementara itu, komoditas lainnya yang mengalami kenaikan adalah wortel yang awal Rp 13 ribu per kilogram naik menjadi Rp 16 ribu per kilogram.
“Sedangkan untuk kebutuhan pokok lainnya, seperti minyak goreng yang sempat mengalami kenaikan sudah mulai menurun, dari harga semula yang sempat mencapai Rp 20 ribu per liter, turun menjadi Rp 18 ribu per liter,” tuturnya.
Terpisah, Kepala Dinas Perdagangan Kota Balikpapan Arzaedi Rachman yang dikonfirmasi di kantornya tidak berkomentar banyak terkait kenaikan harga sejumlah bahan pokok tersebut.
“Apalagi wawancara, habis sudah,” tandasnya.
(BorneoFlash.com/Eko)