BorneoFlash.com, JAKARTA – Kebakaran terjadi di ruangan lantai 3, Gedung Cyber 1 yang berlokasi di bilangan Mampang, Jakarta Selatan pada Kamis, (2/12/2021) sekitar pukul 12.35 WIB.
Info terkini diketahui, kedua korban yang tewas adalah siswa Praktek Kerja Lapangan kelas XII Teknik Komputer Jaringan SMK Taruna Bhakti warga Depok, Jawa Barat.
Bangunan ini diketahui berperan sangat vital, banyak perusahaan-perusahaan besar di Indonesia menggunakan data center yang berada di dalam gedung tersebut.
Sebagian diantaranya merupakan perusahaan-perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Bahkan, salah satu perusahaan sekuritas melakukan penghentian perdagangan saham atau self suspend.
PT Indo Premier Sekuritas merupakan salah satu perusahaan sekuritas besar yang mengalami gangguan, hal ini membuat aplikasi IPOT sempat error.
Namun, Indo Premier memastikan insiden hanya berdampak pada transaksi nasabah, tetapi dana nasabah dipastikan aman, menurut Direktur Utama Indo Premier Sekuritas Moelonoto.
Kebakaran Gedung Cyber membuat koneksi perdagangan saham sejumlah pedagang efek terganggu, ada yang berjalan lancar, ada pula yang membutuhkan waktu.
Meski demikian, BEI mengklaim kebakaran pada Gedung Cyber tidak berdampak signifikan pada seluruh perdagangan saham.
Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa Efek Indonesia Laksono Widodo mengatakan, Ada 2 broker yang terkendala karena kebakaran ini dan satu broker yang self suspend.
Beberapa perusahaan penyedia teknologi juga diketahui banyak yang berkantor di Gedung Cyber, mulai dari penyedia web hosting, perusahaan software, hingga perusahaan keamanan siber.
Gedung Cyber 1 merupakan salah satu tempat favorit operator data center meletakan perangkatnya di sana, salah satunya data center milik Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII).
Beberapa perusahaan penyedia aplikasi juga diketahui menggunakan data center di Gedung Cyber. Hal ini membuat beberapa aplikasi dilaporkan tumbang pasca-kebakaran terjadi.