Banjir Lumpur Terjang Permukiman Warga di Kawasan RT 35 Gang Damai 1 Kelurahan Prapatan

oleh -
Kondisi banjir lumpur yang merendam enam rumah di RT 35 Kelurahan Prapatan Kecamatan Balikpapan Kota, Senin (8/11/2021). Foto : HO/IG Basarnas Balikpapan.
Kondisi banjir lumpur yang merendam enam rumah di RT 35 Kelurahan Prapatan Kecamatan Balikpapan Kota, Senin (8/11/2021). Foto : HO/IG Basarnas Balikpapan.

BorneoFlash.com, BALIKPAPAN – Hujan yang mengguyur kota Balikpapan pada Senin (8/11/2021) dini hari, mengakibatkan Banjir bercampur lumpur dan berbau minyak menerjang permukiman warga di kawasan RT 35 Gang Damai 1 Kelurahan Prapatan Kecamatan Balikpapan Kota.

Sebanyak 6 rumah terdampak, dan  warga pun berjibaku membersihkan rumahnya yang dimasuki air bercampur lumpur.

Tim SAR gabungan dari BPBD Balikpapan, Kantor Pencarian dan pertolongan (KPP) Balikpapan, TNI, Polri serta relawan bersama-sama mengevakuasi warga dari lokasi yang rawan terjadi longsor. 

Mendapati informasi tersebut Lurah Prapatan Kecamatan Balikpapan Kota, Reza Difa langsung meninjau ke lokasi terjadinya banjir.

Dari hasil tinjauannya dia mengatakan, banjir bercampur lumpur dan berbau minyak berasal dari arah kawasan Pertamina Balikpapan

“Tepat jam 8 pagi terjadi air serta lumpur dari arah Pertamina kemungkinan dari parit yang jebol. Ini juga ada berbau minyak makanya mau dicek apakah ada kebocoran, ini cukup parah ya, ” ujarnya.

Untuk itu dirinya  meminta dari pihak Pertamina agar lekas melakukan pemeriksaan untuk menindaklanjuti hal itu. 

“Kami berharap dari Pertamina cepat turun lihat lokasi langsung tindak lanjutnya seperti apa ke depan karena dampaknya ke warga sekitar karena sangat berbahaya, ” tegasnya.

Ditempat yang sama, terpisah, Kepala BPBD Balikpapan Suseno mengatakan bahwa banjir bercampur longsor tersebut dikarenakan adanya parit yang tersumbat. 

“Ya tadi kedaruratan sudah dilaksanakan, kami juga meninjau bersama-sama dari Pertamina ini juga di mana ternyata ada parit yang tersumbat sehingga airnya meluap sekarang sudah dibersihkan, ” jelasnya.Dia juga meminta pihak Pertamina dapat membersihkan sedimentasi. 

“Terkait bau minyak itu lantung karena kandungan minyak, gak ada pipa bocor karena di sini gak ada pipa Pertamina, “pungkasnya. 

Baca Juga :  Laporan Akhir Penyusunan Masterplan RTH di Mahulu, Minimal 30%

(BorneoFlash.com/Eko)

Simak berita dan artikel BorneoFlash lainnya di  Google News

banner 700x135

No More Posts Available.

No more pages to load.