BorneoFlash.com, BALIKPAPAN – Warga terdampak longsor di RT 33 Km 15 Jalan Sungai Wain, Kelurahan Karang Joang, Kecamatan Balikpapan Utara berencana akan melakukan memblokade jalan.
Hal tersebut menyusul tidak adanya kepastian tindak lanjut dari Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan akan perbaikan rumah warga dan jalan yang terdampak longsor yang diketahui hampir setahun tersebut.
Ketua RT 35, Kelurahan Karang Joang, Sodiq mengatakan, pada intinya semua warga meminta agar segera ada perbaikan dari pemerintah.
“Dalam hal ini ada kesepakatan dari RT yang lain, sekitar 7 RT. itu sepakat, kalau memang di bulan ini belum ada pekerjaan atau reaksi dari pemerintah. Jalan itu mau di portal,” ujarnya kepada BorneoFlash.com Kamis (28/10/2021).
Dia terangkan wacana portal jalan tersebut dia katakan bukan tanpa alasan. Hal tersebut dikarenakan akses jalan yang amblas tersebut merupakan akses jalan penghubung menuju ke kebun Raya, Gudang Amunisi, Pertamina, dan Pemakaman umum.
Sehingga dengan wacana portal jalan tersebut diharapkan, mengantisipasi adanya longsor susulan dikarenakan beban kendaraan yang melintas di jalan tersebut.
Oleh karena itu, dia meminta kepada pemerintah agar segera ditindaklanjuti melihat warga yang kasihan mengungsi akibat rumah yang sudah tidak bisa dihuni lagi.
“Sejauh ini dari pemerintah hanya melihat foto setelah itu tidak ada kunjung datang lagi, nah ada apa kok sampai seperti itu kok gak ada realisasi dari dulu. Kasian juga ini sekarang warga semakin lama, semakin hilang rumahnya,” tegasnya.
Sementara itu, H Makkulawu, Tokoh Masyarakat Sungai Wain, menambahkan, sudah setahun lamanya tanah longsor menimpa jalan dan rumah di RT 33 Jalan Sungai Wain Km 15 Kelurahan Karang Joang, Balikpapan Utara belum mendapatkan kepastian bantuan perbaikan.
Jalan Longsor itu menimpa setidaknya ada 12 rumah yang ditempati oleh 12 Kepala Keluarga (KK) yang kini mengalami rusak berat. Dengan itu warga ancam akan memblokade jalan jika tidak ada kepastian.
“Ya memang akan segera akan diportal tapi sesuai dengan kesepakatan RT dengan tokoh masyarakat, nah segera kami portal, kita tinggal menunggu akhir bulan, kalau tidak ada kejelasan dari pemerintah kota itu akan segera di portal,” tegasnya.
H Makkulawu yang juga ikut terdampak longsor itu mengatakan, selama setahun longsor ini terjadi hanya bantuan sewa rumah dan tenda yang diberikan.
“Untuk sewa rumah tadi itu 4,5 juta satu KK kali 12 rumah, sekali aja itu selama enam bulan kan, nah ini sudah hampir satu tahun belum ada bantuan lagi sampai saat ini. Tendanya sudah dibongkar,” sebutnya.
Dikatakannya, saat ini warga terdampak mengungsi ke rumah kerabat terdekat untuk dan ada yang masih menetap karena tidak mempunyai tempat tinggal lagi.
“Termasuk mas imam itu tidak bergeser dari situ, rumahnya bergeser tapi orangnya tetap ada disitu. Ya harapan kita segera dikerjakan gitu jangan lagi menunggu bahwa nanti awal tahun depan, nah kami mau saat ini dikerjakan,” harapnya.
Ditempat yang sama, terpisah. Ketua Forum Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Balikpapan Utara, Budi Irawan mengaku bahwa anggaran dana tak terduga (DTT) sudah ada dari periode Wali Kota Rizal Effendi, akan tetapi hingga sekarang belum ada realisasinya.
“Apakah anggaran itu dilempar ke lain, sebenarnya inikan program bencana itukan ada DTT itu dikemanakan, jangan sampai masyarakat jadi resah, masyarakat disitu dirugikan dengan adanya dana yang terbengkalai dana yang tak karuan kemana arahnya,” pungkasnya.
(BorneoFlash.com/Eko)