BorneoFlash.com, BALIKPAPAN – Aktivitas angkutan pelabuhan klotok Balikpapan-Penajam perlahan mulai alami peningkatan.
Hal tersebut seiring dengan berubahnya status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Balikpapan dan Penajam Paser Utara (PPU) menurun.
Jamal, pengelola pelabuhan klotok di wilayah Penajam menuturkan, terdapat perubahan daripada di level kemarin.
“Perubahan itu terjadi dari minggu-minggu ini Alhamdulillah sudah ada perubahan dari pada yang kemarin,” ujarnya Selasa (26/10/2021).
Peningkatan aktivitas penumpang dia terangkan sudah terjadi peningkatan. Dimana untuk perputaran klotok diakuinya semakin banyak, yang sebelumnya hanya sekali saja kini bisa sampai di empat putaran.
“Karena biasanya berputar paling sekali putaran paling banyak, kalau ini sudah bisa mencapai kapal itu dua tiga putaran artinya satu kapal itu bisa ngambil dua kali, tiga kali, empat kali paling banyak,” terangnya.
Dijelaskannya, satu kali putaran adalah kapal klotok itu mengambil penumpang di Balikpapan dan di Penajam.
Jadi kalau ada tiga kali putaran berarti klotok itu mengangkut penumpang sebanyak enam kali.
“Artinya wilayah penajam dia ambil tiga kali, wilayah Balikpapan dia ambil tiga kali jadi jumlahnya enam poin tiap hari, Jadi Alhamdulillah sudah ada perbedaan lah,” paparnya.
Ia menyebutkan, jumlah kapal klotok sebanyak 44 unit. Kemudian dari jumlah 44 itu dibagi menjadi dua, yang pertama khusus untuk penumpang jalan kali dan khusus untuk mengangkut motor.
“Untuk penumpang jalan kali 22 klotok yang 22 klotok itu untuk buat motor jadi total ada 44,” tegasnya.
Ditempat berbeda, Pengelola pelabuhan klotok, Andi Ridwan mengatakan bahwa untuk pengguna motor gede (Moge) seperti Nmax, Tiger, CB, Trail dan sejenisnya kini kembali berjalan.
Pasalnya beberapa waktu lalu sempat terjadi larangan untuk moge dikarenakan salah satu penumpang mengeluhkan dan meluapkan keluhannya di kolom komentar akun Instagram Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas’ud.
“Alhamdulillah sekarang sudah mulai berjalan kembali, Moge itu karena mungkin miskomunikasi aja, jadi sekarang sudah berjalan kembali,” ucapnya lagi.
Dijelaskannya, pihak pengelola dengan pemerintah telah menemui kesepakatan yaitu dengan memasukkan jasa angkut untuk moge di tiket dan kini tidak lagi harus membayar ke buruh angkat motor.
“Kta satukan pembayaran Moge itu jadi 56 ribu, kalau motor kecil 36 ribu, jadi naik maupun turunnya sudah dibayar di loket semua, jadi gada lagi sudah melalui buruh,” pungkasnya.
(BorneoFlash.com/Eko)