BorneoFlash.com, BALIKPAPAN – Pemerintah Kota Balikpapan memastikan status Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang sebelumnya Level 4, kini berubah menjadi statis Level 2.
Hal tersebut diutarakan Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud, berdasarkan pengumuman yang disampaikan oleh pak Airlangga, Menko ekonomi, sekaligus ketua satgas Covid-19 pusat, bahwasanya Kalimantan Timur termasuk di Balikpapan sudah berada di level 2.
“Tapi kembali saya mengingatkan kepada masyarakat, untuk tidak kendor dengan Protokol Kesehatan (Prokes),” ujarnya usai meninjau pelaksanaan vaksinasi masyarakat kota Balikpapan dalam rangka HUT BPD Kaltim -Kaltara dan HUT Korpri Ke 50 di Gedung BSCC Dome, Selasa (5/10/2021).
Tak hanya itu dalam kesempatan tersebut dirinya juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh warga kota Balikpapan yang telah membantu dan peduli terhadap penerapan prokes kesehatan di Kota Balikpapan ini.
” Jadi semua adalah kerja sama kita saling bahu membahu. Karena kalau bukan keterlibatan kita semua, ya mungkin kita ini takkan berhasil menurunkan ke level 2. Dari level 4 ke level 2,” tambahnya.
Menurutnya, turunnya status PPKM Level 2 ini juga tak terlepas dari peran Dinas Kesehatan, kemudian dari nakes, semua jajaran dan stakeholder yang terlibat, yang dianggap sangat berjasa sangat luar biasa berperan sehingga Balikpapan berbuah status menjadi PPKM Level 2.
“Sekali lagi atas nama pemerintah kota saya mengucapkan terima kasih, tapi sesekali lagi jangan kendur, karena Covid-19 masih ada, prokes kita harus jalankan. tapi dengan PPKM evel 2 ini mungkin aktivitas secara ekonomi, secara sosial pasti ada pengenduran, tapi kita jangan lalai dan sekali lagi jangan terlalu kendur,” bebernya.
Sementara itu, ditanya mengenai kelonggaran-kelonggaran yang diberikan Pemerintah Kota Balikpapan pasca berbuah status menjadi PPKM Level 2. Dia katakan, yang untuk saat ini termasuk tempat-tempat umum seperti mungkin bioskop pelan-pelan mulai dibuka.
Meski demikian, kita tidak boleh langsung loss juga.
“Sama halnya dengan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) untuk sekolah dan termasuk juga kegiatan kegiatan lainnya nanti dibuka,” jelasnya.
Untuk PTM nanti akan dikoordinasikan dengan Dinas Pendidikan bagaimana simulasinya. Pada intinya untuk saat ini jangan kendor dulu, pelan -pelan dilakukan.
“Untuk PTM mungkin akan dilaksanakan dalam waktu dekat,” jelasnya.
Tapi sekali lagi, kalau jika nanti ada peningkatan terkonfirmasi Covid-19, mungkin biasa saja nanti naik level, dan bisa saja nanti dibatasi kembali.
“Untuk saat ini trend nya sudah mulai turun,” ucapnya lagi.
Lebih lanjut Rahmad Mas’ud menjelaskan, faktor turunnya status PPKM ini adalah tingkat vaksinasi yang tinggi, tempat Isolasi terpadu (isoter) yang sudah sedikit.
“Tingkat vaksin kita kan sudah diatas 50 persen hampir 60 persen. Kemudian dari yang di isoter kita termasuk di rumah sakit dan Alhamdulillah di embarkasi kita nol,” bebernya.
Tak hanya itu, pasien Covid-19 di rumah sakit, angka kasus kematian pasien Covid-19 dan kasus positif Covid-19 yang terbilang sangat sedikit.
“Di rumah sakit kita juga sudah ya 3 persenan lah dan itupun juga diisolasi saja. Tingkat kematian juga hari kemarin sudah tidak ada lagi, mudah-mudahan gada. Tapi banyak yang meninggal tapi bukan karena Covid-19. Kasus harian juga sudah turun,” pungkasnya.
(BorneoFlash.com/Eko)