Ditempat yang sama, ketua LPM Gunung Samarinda, Halili Adi Negara manambahkan. Proses sebelum peresmian TPS ini adalah bagian bentuk kepekaan LPM dan kelurahan.
“Ini memang selama ini, bahwa LPM sangat antusias ingin sekali memindahkan sampah yang berada di Simpang Wonorejo, yang saat ini sudah dipindah Alhamdulillah,” ucapnya.
Perlu diketahui, Halili Adi Negara adalah orang yang memprakarsai berdirinya TPS yang baru ini, dimana sebelumnya jalan menuju ke TPS yang baru itu adalah samping alur sungai dan banyak longsoran, belum ada jalan sama sekali.
“Mendatangkan alat berat, saya pakai selama 3 hari alat berat tersebut, 3 hari alhamdulillah juga selesai dikerjakan. Kami urug itu kurang lebih 25 truk dan itu juga bukan pakai biaya dari siapa-siapa semua dana dari saya maupun pengurus LPM” ungkapnya.
Melalui tekad yang kuat, Ia membuat jalur dari pihak LPM dengan mendatangkan alat berat untuk membuat jalur tersebut.
Ada 200 meter dari jalan raya ke TPS yang baru itu karena lokasi nya tepat berada di samping sungai, jadi dari jalan raya menuju TPS baru itu di samping sungai.
“Estimasi untuk anggaran secara pribadi saya tidak pernah minta-minta kemanapun, ini juga semua murni pribadi dari saya. mulai dari nol belum membuka lahan sampai membuka lahan pakai alat berat,” ungkapnya.

Diterangkannya, ada tiga bak kontainer sampah yang diberikan oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan jalan pengecoran dari Dinas Pekerjaan Umum dengan anggaran Rp 600 juta dalam 3 paket dan juga diberikan penerangan dari Dinas Perhubungan sebanyak 5 tiang PJU.
“Namanya bak sampah Kampung Timur, bukan Wonorejo. kalau Wonorejo hanya meliputi meliputi 5 RT tapi kalau ini seluruh RT baik di gunung Samarinda maupun gunung Samarinda baru boleh membuang sampah di sini karena untuk masyarakat ini bukan untuk wilayah gunung Samarinda saja,” pungkasnya.
(BorneoFlash.com/Eko)