BorneoFlash.com, BALIKPAPAN – Pemerintah Kota Balikpapan saat ini juga mempertanyakan status Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 yang diberikan oleh Pemerintah Pusat.
Menurut Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud, pernyataan status level 3 tersebut dirinya sampaikan berdasarkan hasil pertemuan pemerintah kota dengan pusat, Balikpapan sudah turun ke level 3.
“Sebenarnya gini, kami sampaikan kenapa di level 3, karena hasil zoom kita dengan menko perekonomian pak Herlangga itu hari Sabtu, bahwa dari kita tertulis di situ beberapa kabupaten kota yang turun ke level 3 di antaranya adalah kota Balikpapan,” ujarnya Selasa (21/9/2021)
Akan tetapi lanjut dia terangkan diumumkan melalui Imendagri, Balikpapan masih berada di level 4 masih tetap dua Minggu kedepan hingga tanggal 2 Oktober mendatang.
Oleh karena itu pihaknya mempertanyakan karena secara fakta kalau mau harus diakui, tingkat BOR kita sudah jauh turunnya tinggal 8%, kemudian rumah sakit pasien Covid-19 sudah banyak yang ada beberapa yang kosong.
Kemudian, Pemerintah Kota masih mempertanyakan apa yang menjadi indikator sehingga Balikpapan masih tetap di level 4.
“Sabar aja lah, tapi kami perlu sampaikan kepada masyarakat Balikpapan yang tidak perlu juga berkecil hati, ya tapi juga jangan mengendur juga protokol kesehatan kita,”paparnya.
Dari pernyataan Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, Airlangga Hartarto di mengatakan yang menjadi alasan masih ditetapkan di PPKM level 4 karena terkait aglomerasi, jumlah penduduk, dan tingkat vaksinasi di bawah 50 persen.
Kalau hal tersebut yang menjadi dasar dia jelaskan, bahwasanya di Balikpapan sendiri vaksinasi sudah mencapai 50 persen bahkan lebih.
“Tapi pada kenyataannya kita udah 50 persen, bahkan 50 persen lebih vaksinasi kita. kita akan komunikasikan nanti, karena saya yakin bahwa vaksinasi yang tertinggi di Kalimantan Timur itu kota Balikpapan,” bebernya.
Namun, Kota Balikpapan merupakan padat penduduk dan pusat orang transit dari maupun ke luar kota, aktivitas padat. Dari itu Rahmad masih menerka itu yang menjadi alasan masih ditetapkan di PPKM level 4.
Kemudian diapit oleh beberapa daerah yang ada juga Balikpapan memang resiko Balikpapan sangat strategis ya tempat transit, mungkin itu menjadi salah satu indikatornya.
Untuk mempertanyakan itu semua, pihaknya berencana akan berkomunikasi lagi dengan pemerintah pusat dan akan mempertanyakan ke dinas kesehatan. Karena saat ini Dinas Kesehatan tengah mengklarifikasi dengan Pemerintah Pusat.
Tidak jadi di PPKM level 3, Rahmad mengatakan bahwa ditetapkan nya di level 4 ini juga bagian dari menghentikan laju perkembangan Covid-19.
“Mungkin ada baiknya, mungkin tidak ada baiknya, ya baiknya saya pikir kita lebih lebih waspada lagi,” tandasnya.
(BorneoFlash.com/Eko)