SKK Migas Gelar Edukasi Jurnalis Terkait Product Sharing Contract

oleh -
SKK Migas kembali menggelar kegiatan edukasi jurnalis media nasional diselenggarakan secara online. Kamis (26/8/2021). Foto : HO.
SKK Migas kembali menggelar kegiatan edukasi jurnalis media nasional diselenggarakan secara online. Kamis (26/8/2021). Foto : HO.

Lebih lanjut, Taslim menyampaikan kegiatan edukasi media dalam rangka membangun dukungan publik terhadap visi peningkatan produksi migas nasional di tahun 2030 yaitu 1 juta barel minyak dan 12 BSCFD gas.

“Kami terbuka jika ada usulan dari rekan-rekan jurnalis mengenai topik-topik yang dibutuhkan. Peserta diharapkan dapat mengetahui rezim fiskal di Indonesia dan global,serta implementasi CR dan GR, serta peran dan tantangan dalam pengawasan dua skema tersebut” ujarnya.

Cycle process dalam industri hulu migas sangat panjang dimulai dari penandatangan kontrak/lisensi, aktivitas G&G, pengeboran eksplorasi, penemuan, penilaian dan pengembangan, optimalisasi lapangan, produksi tahap lanjut, sampai dengan terjadi penurunan produksi dan abandonment.

Oleh karena itu dalam perspektif investor, bisnis di hulu migas akan sangat ditentukan oleh 4 hal yaitu hasil geologi/sub surface, regulasi, fiskal dan kemudahan akses ke pasar. Kemudian yang tidak kalah pentingnya adalah kemudahan berbisnis”, kata Benny Lubiantara mengawali paparan dalam edukasi media tersebut.

Lebih lanjut Benny menyampaikan sistem kontrak hulu migas di dunia beragam. Untuk negara maju umumnya menggunakan sistem royalty dan tax, karena sistem perpajakan yang sudah maju. Untuk negara berkembang seperti Indonesia menggunakan PSC CR.

 “Indonesia adalah negara yang pertama kali memperkenalkan sistem PSC di tahun 1966 yang kemudian diduplikat oleh Malaysia, Vietnam, negara Timur Tengah serta Afrika,” ujarnya.

PSC di Indonesia terus berkembang seiring perubahan regulasi dan perkembangan zaman sehingga PSC CR terus mengalami perubahan. Kemudian di tahun 2017, PSC bertambah dengan adanya sistem gross split”.

“Bagi investor ketika ditanyakan PSC apa yang diminati apakah CR atau GR, jawabannya adalah sistem mana yang memberikan keuntungan dalam investasinya, mana yang memberikan internal rate of return (IRR) yang paling baik.

Baca Juga :  Makmur Marbun Lantik 20 Nama Baru Pimpinan Tinggi Pratama di lingkungan Pemkab PPU

Sehingga dimata investor PSC CR atau PSC GR adalah pilihan semata, mana yang paling mendukung target investasi mereka. Negara mana yang menawarkan insentif fiskal yang menarik akan lebih diminati oleh investor”, tambah Benny.

Simak berita dan artikel BorneoFlash lainnya di  Google News

banner 700x135

No More Posts Available.

No more pages to load.