Apalagi kondisi jalan-jalan pertanian di Kutai Barat saat ini hampir keseluruhan hanya tanah pengerasan sehingga sangat menyulitkan bagi para petani.
” Kedepan untuk pembangunan pemerintah tentu memprioritaskan akses jalan menuju lahan-lahan pertanian, dengan harapan mampu memenuhi kebutuhan lokal/Kubar sebagai target utama.
Sekali lagi pembangunan infrastruktur jalan tetap diutamakan, karena bagaimanapun program pemerintah tidak akan berjalan jika tidak memiliki akses jalan, oleh sebab itu akses jalan yang menjadi prioritas utama,” tegasnya.
Untuk pembangunan non fisik tetap dilaksanakan, terlebih saat ini sesuai instruksi pemerintah pusat dana pembangunan kurang lebih 65 persen diarahkan untuk penanganan covid-19, oleh sebab itu kita harus bersabar.
Dan instruksi pemerintah pusat mua tidak mau dan suka tidak suka harus dilaksanakan, sehingga arah pembangunan di Kubar adalah pembangunan yang berkelanjutan dan penanganan covid-19 yang terpadu,” jelas FX Yapan.
(BorneoFlash.com/Lilis)