Klinik Santa Familia Resmi Dijadikan Rumah Sakit, Bupati Kubar FX Berharap Pelayanan Pasien Jadi Lebih Baik dan Maksimal

oleh -
Bupati Kutai Barat FX Yapan, didampingi Direktur Rumah Sakit Santa Familia dr. Winardi menandatangani prasasti sebagai simbol peresmian Klinik Santa Familia sebagai rumah sakit baru di Kutai Barat. Foto : BorneoFlash.com/Lilis Suryani.
Bupati Kutai Barat FX Yapan, didampingi Direktur Rumah Sakit Santa Familia dr. Winardi menandatangani prasasti sebagai simbol peresmian Klinik Santa Familia sebagai rumah sakit baru di Kutai Barat. Foto : BorneoFlash.com/Lilis Suryani.

BorneoFlash.com, SENDAWAR – Klinik Santa Familia Kutai Barat secara resmi kini dijadikan sebagai Rumah Sakit untuk membantu pelayanan kesehatan masyarakat khususnya di Kutai Barat. 

Rumah Sakit yang terletak di kawasan Pusat Ibu Kota Sendawar ini diresmikan langsung oleh Bupati Kutai Barat, FX Yapan dan ditandai dengan penandatanganan prasasti serta kegiatan Misa syukuran di halam rumah sakit Santa Familia pada Kamis (24/6/2021).

Bupati Kutai Barat, FX Yapan berharap dengan diresmikannya Klinik Santa Familia sebagai rumah sakit, pelayanan kesehatan masyarakat lebih baik dan lebih maksimal lagi. 

Selain itu, orang nomor satu di Kutai Barat ini juga menegaskan alasan peresmian rumah sakit tersebut semata-mata hanya untuk kebutuhan masyarakat dan bukan karena kepentingan. 

” Tentu harapan kita hari esok lebih baik terutama tentang pelayanan kesehatan. Karena ini bukan kepentingan, sekali lagi ya ini bukan kepentingan tetapi kebutuhan masyarakat Kutai Barat perlu pelayanan kesehatan ini semakin baik, semakin maju,” tegasnya usai melakukan peresmian dan peninjauan fasilitas rumah sakit. 

Dengan demikian, maka jumlah Rumah Sakit yang ada di wilayah Kabupaten Kutai Barat saat ini bertambah dan diharapkan dapat sejalan dan satu misi dengan Rumah Sakit Umum Daerah Harapan Insan Sendawar (RSUD HIS).

 ” Jadi antara rumah sakit Santa Familia ini dengan rumah sakit HIS itu berjalan bersama-sama saling komunikasi, koordinasi. Karena ini aset pemerintah untuk membantu bagaimana kesehatan masyarakat di Kutai Barat ini kita bisa tingkatkan kualitasnya dan memberi kesadaran kepada masyarakat sangat penting tentang kesehatan, kebersihan hidup yang bersih,” harap Bupati dua periode itu.

Ini sama jadi kita tidak lagi menganggap ini rumah sakit pemerintah ini swasta, nggak ada karena bukan kepentingan. Kita sama ini aset pemerintah,” lanjutnya. 

Baca Juga :  Polri Resmikan Gugus Tugas Ketahanan Pangan: Dukungan Terhadap Swasembada Pangan

Disinggung mengenai kelayakan dan ketersediaan fasilitas pelayanan kesehatan yang dimiliki Rumah Sakit Santa Familia saat ini, politisi PDIP itu tidak mempermasalahkan.

Bahkan dirinya mengapresiasi perubahan tersebut dan segera melakukan rapat dengan instansi terkait guna membahas fasilitas pelayanan kesehatan. Termasuk juga kelayakan dalam pelayanan pasien Covid-19. 

” Ini kita masih tunggu, kita masih nanti ada rapat ada pembahasan ini nanti apakah rumah sakit ini (RS Santa Familia) nanti bisa menambah ruangan khusus untuk pasien Covid-19 atau tidak.

Tetapi kalau kita lihat peralatan ya sudah lumayan. Tetapi kalau bilang cukup belum. Nah tapi kalau kita menunggu cukup maksud saya ini sesuatu itu kita mulai dulu jangan nunggu cukup tetapi mulai aja dulu, nah nanti dimana kurangnya kita evaluasi. Kalau kita menunggu cukup semua nda bakalan berdiri ini,” ujarnya. 

Dalam memulai sesuatu kata FX Yapan tidak harus menunggu cukup dan tidaknya, tetapi menurutnya memulai da saling komunikasi serta koordinasi yang baik. 

“Jadi sesuatu itu jangan tunggu cukup, Rumah sakit HIS itu juga banyak kurangnya nda juga cukup itu. Jadi kita mulai supaya nanti kita tau dimana kurangnya baru kita evaluasi, koordinasi, komunikasi, pasti nanti akan ada perubahan dan akan ada perbaikan semuanya baik peralatan, pelayanan dan lain sebagainya termasuk ruangan.” kata FX Yapan. 

Simak berita dan artikel BorneoFlash lainnya di  Google News

banner 700x135