BorneoFlash.com, TANA PASER – Ketua Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Cabang Paser Basri Mansur mengaku siap dalam menghadapi Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) yang akan dilaksanakan tahun depan di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur.
Saat ini, IPSI Paser akan melakukan persiapan dengan melaksanakan seleksi kepada atlet-atlet yang nantinya akan dikirim pada pelaksanaan ajang bergengsi tersebut. Rabu, (7/4/2021).
Ada 8 perguruan yang tergabung dalam IPSI Paser, diantaranya PSHT, Pagar Nusa, Perisai Diri, PSHT Pusat Madiun, IKS PI Kera Sakti, Asad, Tapak Suci, dan Sepecut Marabunta.
Basri yang juga sebagai Wakil Ketua Komisi III DPRD Paser menjelaskan, berdasarkan hasil rapat yang telah dilakukan beberapa waktu lalu dengan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Paser, pihaknya meminta agar semua cabang olahraga dapat dilibatkan semua.
“Tujuannya, agar cabang olahraga yang hampir tidak aktif, dapat bangkit kembali, nantinya ketika seleksi dan TC berjalan, mampu tidak mampu cabang olahraga itu kelihatan disitu,” terangnya.
Basri mengharapkan agar semua cabang olahraga yang ada di Kabupaten Paser dapat ikut serta pada Pekan Olahraga.
“Makanya KONI dan Kami juga dari IPSI juga berharap, cabang olahraga yang lain pun juga selain IPSI haris ikut serta untuk masuk dalam Pra-Porprov ini,” harapnya.
Syarat yang disampaikan KONI untuk ikut seleksi Pra-Porprov, bahwa cabang olahraga harus mempunyai legalitas dan SK yang masih berlaku.
Sedangkan dari sisi anggaran pihaknya telah menyusun perencanaannya, lalu diserahkan ke KONI guna disampaikan ke Pemerintah kemudian dianggarkan melalui APBD.
“Kalau anggaran IPSI sendiri untuk seleksi dan TC, kita coba susun kemarin dan mudah-mudahan disetujui oleh KONI, sekitar Rp. 95 karena semua cabang olahraga yang namanya atlet ini biayanya mahal,” jelas Basri.
Apalagi kalau cabang olahraga Pencak Silat lanjutnya, rentan dengan cedera dan itu harus diberdayakan.
Basri berencana, IPSI Paser akan melaksanakan seleksi Pra-Porprov pada bulan Juli mendatang.
“Kita sudah mulai menyusun untuk selesai, kemudian setelah seleksi, dapat dipilih siapa yang berpotensi untuk mewakili masing-masing perguruan kemudian dilaporkan ke Koni, lalu dilaksanakan TC,” paparnya.
(BorneoFlash.com/Fitriani)