BorneoFlash.com, JAKARTA– Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melakukan penandatanganan kerjasama dukungan Duta Petani Milenial terhadap penerapan “Merdeka Belajar, Kampus Merdeka” dalam menguatkan ketahanan pangan Nasional. Rabu (3/3/2021).
Kerjasama ini merupakan kolaborasi dan sinergitas untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat melalui bidang Pendidikan dan Pertanian.
Dalam kesempatan ini, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo, menegaskan telah menerapkan arah kebijakan strategis.
Dengan konsep Pertanian Maju, Mandiri dan Modern. Ketiga konsep tersebut merupakan rencana jangka panjang yang dipersiapkan untuk mempercepat dan mendorong lahirnya Kemakmuran dan Kesejahteraan.
“Karena itu yang dibutuhkan saat ini, yaitu riset untuk memperkuat teknologi dan penguasaan mekanisasi. Pastinya Pertanian membutuhkan Kemendikbud dalam mempersiapkan semua kebutuhan anak anak kita,” jelas Syahrul sapaan akrab Menteri Pertanian.
Dengan kata lain Lanjut Syahrul, Pertanian tidak pernah surut dengan kepentingan sepanjang manusia hidup.
Terkait hal ini terang Syahrul, konsep merdeka belajar merupakan langkah maju yang wajib diterapkan dalam semua lini pembelajaran.
Menurutnya, Kementan sendiri sudah menetapkan target pencetakan 2,5 juta Petani Muda.
“Saya ingin konsep ini diterapkan untuk mengejar ketertinggalan, apalagi target saya adalah mencetak 2,5 juta petani yang tervokasikan di bidang Pertanian,” tegasnya.
Ia kembali menegaskan, menyambut baik Merdeka Belajar dan yakin kerjasama ini membawa berkah. Syahrul berharap dalam waktu yang tidak lama ada sesuatu yang bisa dihasilkan.
Sementara itu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim menyambut baik kerjasama yang dilakukan 2 Lini kementerian ini.
Menurut Nadiem, Pertanian dan Pendidikan adalah satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan.
“Pertanian dan Pendidikan itu adalah 2 lini sektor strategis, dimana keduanya tidak bisa dipisahkan. Keduanya dituntut berkolaborasi untuk mengoptimalkan potensi yang ada,” terangnya.
Nadiem menambahkan, kerjasama ini meliputi penelitian, peningkatan kemampuan kapasitas SDM, penerapan reka cipta dan pengabdian masyarakat.
Kemendikbud berharap, semua upaya ini mampu menghadirkan kesejahteraan bagi seluruh lapisan masyarakat Indonesia.
“Kita memiliki generasi emas yang harus difasilitasi dengan baik, Karena itu saya harap kerjasama ini semakin memacu semangat kita untuk bekerja lebih giat demi kesejahteraan masyarakat bangsa dan negara,” tutupnya.
Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi menambahkan, kerjasama Merdeka Belajar adalah dengan memanfaatkan segala fasilitas kampus, jaringan kerjasama dengan Dunia Usaha dan Industri.
Selain itu, memanfaatkan program Kementan untuk mendukung Merdeka Belajar, khususnya terkait implementasi dengan 8 indikator kinerja utama dan 8 program Kampus Merdeka dalam Pendidikan Pertanian.
“Dengan demikian, sektor pertanian turut berkontribusi dalam menjamin ketersediaan Sumber Daya Manusia Pertanian Milenial yang memiliki kompetensi dan kualifikasi yang dapat diandalkan,” tutup Dedi. (*)